Waspada, Anemia Bisa Menyebabkan Rambut Rontok

Gejala anemia defisiensi besi bisa sangat bervariasi dan sering kali tidak spesifik, termasuk kelelahan, pucat, sesak napas, dan palpitasi jantung.

oleh Panji Prayitno diperbarui 23 Jun 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2024, 09:00 WIB
Ilustrasi Klinik Kecantikan untuk Cegah Rambut Rontok
Ilustrasi Klinik Kecantikan untuk Cegah Rambut Rontok. dok. Dermaster

Liputan6.com, Jakarta - Rambut rontok adalah masalah umum yang dialami oleh banyak orang, baik pria maupun wanita. Salah satu penyebab yang sering kali tidak disadari adalah anemia, suatu kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh.

Dirangkum dari berbagai sumber, anemia adalah kondisi medis yang terjadi ketika jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin dalam darah berada di bawah normal. Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang bertanggung jawab mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Ketika tubuh kekurangan oksigen, berbagai fungsi tubuh bisa terganggu, termasuk pertumbuhan rambut. Oksigen sangat penting untuk proses metabolisme dalam folikel rambut, dan kekurangan oksigen bisa menyebabkan folikel rambut menjadi lemah dan rambut menjadi mudah rontok.

Salah satu jenis anemia yang sering dikaitkan dengan rambut rontok adalah anemia defisiensi besi. Zat besi adalah komponen kunci dalam produksi hemoglobin. Kekurangan zat besi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pola makan yang buruk, kehilangan darah yang signifikan (misalnya, selama menstruasi berat), atau kondisi medis tertentu yang mengganggu penyerapan zat besi.

Wanita lebih rentan terhadap anemia defisiensi besi karena menstruasi dan kehamilan, yang meningkatkan kebutuhan zat besi. Gejala anemia defisiensi besi bisa sangat bervariasi dan sering kali tidak spesifik, termasuk kelelahan, pucat, sesak napas, dan palpitasi jantung.

Namun, salah satu tanda yang kurang dikenal adalah rambut rontok. Ketika tubuh kekurangan zat besi, ia akan memprioritaskan distribusi oksigen ke organ vital, sementara kulit dan rambut mendapatkan prioritas yang lebih rendah.

Langkah Tepat

Akibatnya, folikel rambut kekurangan oksigen dan nutrisi penting, yang menyebabkan rambut menjadi rapuh dan rontok. Untuk mengatasi rambut rontok yang disebabkan oleh anemia, langkah pertama yang harus diambil adalah memastikan diagnosis yang tepat.

Pemeriksaan darah lengkap bisa membantu menentukan kadar hemoglobin dan feritin (penanda cadangan zat besi dalam tubuh). Jika hasil pemeriksaan menunjukkan anemia defisiensi besi, dokter mungkin akan merekomendasikan suplemen zat besi dan perubahan pola makan untuk meningkatkan asupan zat besi.

Makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging merah, bayam, dan kacang-kacangan, sangat dianjurkan. Selain mengatasi kekurangan zat besi, penting juga untuk merawat rambut dengan baik untuk meminimalkan kerontokan.

Gunakan produk perawatan rambut yang lembut dan hindari pemakaian alat styling yang panas secara berlebihan. Pijat kulit kepala secara teratur dapat membantu meningkatkan aliran darah ke folikel rambut, yang dapat merangsang pertumbuhan rambut baru.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin juga meresepkan pengobatan topikal atau oral untuk membantu mengurangi kerontokan rambut dan merangsang pertumbuhan rambut.Pencegahan juga merupakan kunci dalam mengelola rambut rontok akibat anemia. Mempertahankan pola makan seimbang dan memastikan asupan zat besi yang cukup sangat penting, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi seperti wanita hamil dan mereka yang mengalami menstruasi berat.

Dengan memahami penyebab mendasar rambut rontok dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya, kita bisa menjaga kesehatan rambut dan mencegah masalah rambut rontok di masa mendatang.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya