Nasib Warga Tagulandang Terdampak Erupsi Gunung yang Bakal Direlokasi ke Bolmong Selatan

Jumlah warga Tagulandang, Kabupaten Sitaro, yang akan direlokasi ke Desa Modisi, Kabupaten Bolmong Selatan masih diverifikasi Pemkab Sitaro.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 05 Jul 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2024, 10:00 WIB
Kondisi warga terdampak erupsi Gunung Ruang yang kini tinggal di posko pengungsian BPMP Sulut, Kamis (16/5/2024).
Kondisi warga terdampak erupsi Gunung Ruang yang kini tinggal di posko pengungsian BPMP Sulut, Kamis (16/5/2024).

Liputan6.com, Manado - Sudah lebih dari 2 bulan setelah erupsi pertama Gunung Ruang pada, 16 April 2024 lalu, hingga kini nasib ratusan warga yang mengungsi masih belum jelas. Rencana relokasi ke Kabupaten Bolmong Selatan juga masih dalam pendataan.

Kasatker Penyediaan Perumahan Provinsi Sulut, Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi, Stenly Tangkere mengatakan jumlah warga Tagulandang, Kabupaten Sitaro, yang akan direlokasi ke Desa Modisi, Kabupaten Bolmong Selatan masih diverifikasi Pemkab Sitaro.

"Mereka sementara melakukan verifikasi jumlah kepala keluarga korban erupsi Gunung Ruang yang akan direlokasi ke Desa Modisi," ujarnya pada, Senin (1/7/2024).

Dia mengatakan, sebagaimana data awal bahwa jumlah yang akan direlokasi sebanyak 310 kepala keluarga. Namun belakangan, setelah ada rapat dengan Dirjen Perumahan, angkanya menurun menjadi sebanyak 287 kepala keluarga.

"Kita tidak tahu kenapa menurun angkanya dari 301 kepala keluarga menjadi 287 kepala keluarga. Pemkab Sitaro yang melakukan verifikasi," tuturnya.

Menurutnya, nama-nama keluarga yang akan direlokasi ke Desa Modisi berasal dari Pemkab Sitaro dan menjadi kewenangan mereka.

"Menjadi tugas bersama dengan balai-balai lainnya adalah membangun rumah, halaman, jalan serta fasilitas umum dan fasilitas sosial. Teknisnya, untuk nama-nama keluarga yang akan direlokasi tinggal dari Pemkab Sitaro," ujar dia.

Dia mengatakan, BP2P Sulawesi akan terus membangun komunikasi dengan Pemkab Sitaro terkait dengan banyaknya keluarga yang akan direlokasi.

"Data dari mereka akan terkait langsung dengan berapa banyak rumah yang akan kita bangun," ujarnya.

Diketahui, Gunung Ruang erupsi pada 16 April 2024 dan 30 April 2024. Pemerintah kemudian mengevakuasi warga yang ada di daerah rawan bencana ke sejumlah tempat di Kota Manado, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa dan Minahasa Utara.

Warga yang dievakuasi tersebut di dalamnya termasuk warga dua desa, Desa Laingpatehi dan Desa Pumpente yang dievakuasi karena lokasi permukimannya berada di lereng Gunung Ruang.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya