Liputan6.com, Jayapura - PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku memiliki komitmen kuat dalam mendukung Usaha Mikro dan Kecil (UMK) setempat. Salah satu caranya dengan memberikan pendampingan, mulai dari hulu ke hilir.
Junior Asisten II CSR dan SMPP Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Theodorus Frests Gabure menuturkan masalah UMK saat ini tidak hanya bicara produksi, tapi bagaimana mengemasnya, hingga memasarkannya.
Baca Juga
“Pertamina berkomitmen memberikan pendampingan kepada UMK untuk naik kelas, termasuk soal cita rasa, belajar banyak soal medsos untuk promosinya hingga menggali potensi-potensi bahan baku lokal yang ada di sekitarnya,” katanya di Jayapura, Senin (8/7/2024)
Advertisement
Agar UMK tetap eksis, Pertamina menggelar kompetisi Pertamina UMK Academy. Ini adalah tahun kedua pelaksaaannya. Diikuti 1.686 pelaku usaha di tingkat regional, dari total pendaftar lebih dari 8.000 UMK.
Wakil Indonesia Timur
Di Papua dan Maluku, terdapat 5 UMK yang masuk dalam Program UMK Academy 2024. Ke-5 UMK tersebar di Manokwari, Merauke, Jayapura dan Tidore, mulai dari kuliner kue pia hingga kerajinan kulit buaya asli Merauke. Dari tersebut, tersisa 3 UMK di Manokwari, Merauke dan Jayapura yang akan mewakili Indonesia Timur di ajang tersebut.
Agenda ini mengusung tema “Beri Energi Baru Menuju UMK Maju”. Pertamina UMK Academy 2024 menjadi salah satu wadah untuk membuktikan kesuksesan suatu usaha yang telah dijalani oleh pegiat UMK.
“Pertamina Regional Papua dan Maluku sudah banyak menjaring UMK dan mendapat pelatihan atau pendampingan. Ada 200 binaan UMK yang fokus pada bisnis kuliner. Kita kembangkan untuk pemasaran dan produknya," kata Theo.
Ke-3 UMK dari Papua dan Maluku yang akan berkompetisi dengan UMK seluruh Indonesia yakni Mas Kulit asal Merauke yang merupakan accesories mulai dari ikat pinggang, tas, dompet hingga topi berbahan dasar kulit buaya. Kemudian UMK Pia Transito dari Manokwari, serta Jorore, kuliner khas dari Kepulauan Tidore.
Advertisement