Minta Rekomendasi Jadi Dosen, Perempuan di Pekanbaru Mengaku Alami Kekerasan Seksual dari Dekan

Seorang perempuan asal Kabupaten Siak yang pernah menjadi mahasiswa di Universitas Islam Riau mengaku mengalami kekerasan seksual dari oknum dekan saat meminta surat rekomendasi.

oleh M Syukur diperbarui 31 Agu 2024, 01:00 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2024, 01:00 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang perempuan dari Kabupaten Siak berinisial WJ mengirimkan surat kepada Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Riau terkait dugaan kekerasan seksual yang dialaminya. Alumnus Universitas Islam Riau (UIR) itu mengaku telah dilecehkan oleh oknum dekan berinisial SAL di perguruan tinggi swasta tersebut.

Dalam surat yang ditembuskan ke Rektor UIR, WJ menceritakan awal mula terjadinya pelecehan seksual. Bermula saat dia menyelesaikan program Strata 1 di salah satu fakultas di UIR dan ingin melanjutkan studi ke Strata 2 Universitas Riau.

Sebagai syarat melanjutkan pendidikan, WJ diminta memperoleh 2 rekomendasi dari rektor UIR dan salah satu dekan. WJ memilih SAL sebagai pemberi rekomendasi sehingga berkomunikasi intensif.

Surat rekomendasi diminta saat Indonesia masih pandemi Covid-19 pada tahun 2021. WJ meminta bertemu dengan SAL di kampus tapi ditolak karena kampus tutup sementara. SAL diduga mengajak bertemu di salah satu hotel.

"Saya tidak jualan Pak," jawab WJ yang mengasumsikan SAL mengajak berhubungan badan.

WJ mengajak bertemu di salah satu kafe tapi SAL kembali mengarahkan ke hotel. WJ kembali menolak dan menyatakan surat rekomendasi itu penting dan waktunya sudah mepet.

SAL akhirnya mengajak bertemu di rumahnya dengan alasan ada menguji skripsi secara online. Sampai di rumah, WJ mengaku diarahkan ke sebuah percetakan milik SAL.

WJ mengajak 3 temannya agar tidak terjadi apa-apa. Di percetakan, SAL sudah menunggu dengan celana boxer dan kaus putih serta terkejut melihat WJ membawa teman.

"Bawa pasukan ya," kata SAL melalui pesan singkat usai menandatangani surat rekomendasi untuk WJ.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Di Ruangan Pribadi

Seiring berjalannya waktu, WJ menyelesaikan S2 di Universitas Riau dan ingin menjadi dosen di UIR. WJ kembali berurusan dengan SAL untuk meminta rekomendasi sebagai syarat menjadi dosen.

Pertemuan terjadi pada Maret 2024 di ruangan kerja SAL sebagai dekan. WJ menyampaikan niatnya meminta rekomendasi jadi dosen tapi SAL menyatakan tidak bisa karena syaratnya harus S3.

Singkat cerita, SAL mengarahkan WJ ke ruangan pribadi tapi sempat ditolak. WJ akhirnya masuk ke ruangan pribadi SAL membahas surat rekomendasi tapi dekan itu berbicara hal tak senonoh kepada WJ.

WJ makin tidak nyaman sehingga berniat meninggalkan ruangan. Saat berdiri, SAL ikut lalu memegang tangan WJ sembari menyudutkannya ke pintu sehingga terjadi kekerasan seksual. SAL bahkan memaksa WJ melakukan oral seks di dalam ruangan.

WJ dalam surat pengaduannya mengaku tidak bisa berbuat apa-apa karena di bawah kendali SAL. 

Pihak UIR dikonfirmasi mengaku sudah menerima surat pengaduan itu. Pihak kampus menyatakan sudah membuat tim pencari fakta atas laporan WJ.

"Hasil rapat rektor dengan wakil rektor memutuskan Tim Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual UIR bekerja," kata Kepala Biro Humas dan Promosi UIR Dr Harry Setiawan, Kamis siang, 29 Agustus 2024.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya