Polisi Gandeng Masyarakat Tionghoa Lawan Politik Identitas

Polres Rokan Hilir mengajak masyarakat Tionghoa ikut mewujudkan Pilkada damai dengan menjauhi politik identitas.

oleh Syukur diperbarui 05 Okt 2024, 21:30 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2024, 21:30 WIB
Kapolres Rokan Hilir AKBP Isa Imam Syahroni bersama tokoh masyarakat Tionghoa yang sepakat mewujudkan Pilkada damai.
Kapolres Rokan Hilir AKBP Isa Imam Syahroni bersama tokoh masyarakat Tionghoa yang sepakat mewujudkan Pilkada damai. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Polres Rokan Hilir (Rohil) terus menyambangi berbagai lapisan masyarakat guna mewujudkan Pilkada damai tanpa politik identitas, politik uang dan kampanye negatif. Kali ini, kepolisian menggandeng tokoh dan masyarakat Tionghoa.

Kapolres Rohil AKBP Isa Imam Syahroni SIK berkumpul dengan tokoh masyarakat Tionghoa di Kepenghuluan Bagan Barat, Kecamatan Bangko Pusako. Dialog berlangsung hangat ditemani makanan ringan hingga berat.

AKBP Isa menyatakan kepada perwakilan tokoh Tionghoa seperti Kho Tat, Rendi alias Acu, Sugimin aliad Abking, Rudi dan Angrino bawa kepolisian netral dalam Pilkada serentak. Kepolisian bertugas mengawal, mengamankan setiap tahapan hingga terpilih pasangan kepala daerah.

"Siapapun yang terpilih nanti, kami akan dukung pemerintahannya, masyarakat juga diharap demikian," kata Isa, Sabtu siang, 5 Oktober 2024.

Isa berharap tokoh dan masyarakat Tionghoa bersinergi dengan Polres serta penyelenggara pesta demokrasi untuk menyukseskan Pilkada serentak. Masyarakat diminta menjauhi politik uang, politik identitas dan kampanye negatif.

"Bila mendapati suasana kesalahpahaman atau yang berpotensi menimbulkan konflik sosial, segeralah melaporkan ke polisi," kata Isa.

Kepada tim sukses ataupun simpatisan pasangan calon bupati dan wakil bupati di Rokan Hilir, polisi mengajak selalu menjaga kerukunan selama masa Pilkada 2024.

"Beda pilihan itu wajar tapi persatuan harus terjaga, usai Pilkada kembali bersama-sama membangun daerah," ujar Isa.

Tak lupa, Isa mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya kabar hoax. Terutama yang berisi kampanye menyudutkan salah satu pasangan.

"Cek kebenarannya, jangan mudah meneruskan kabar hoax, saring sebelum sharing," tegas Isa.

 

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya