Jangan Sampai Terjebak, Simak Apa Itu Love Bombing Hingga Cara Menghindarinya

Ketika korban mulai tergantung secara emosional, pelaku akan mulai memperlihatkan kontrol yang lebih besar dalam hubungan tersebut

oleh Panji Prayitno diperbarui 14 Okt 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2024, 18:00 WIB
Jangan Sampai Terjebak, Simak Apa Itu Love Bombing Hingga Cara Menghindarinya
Ilustrasi (Pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta - Love bombing adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tindakan memberikan perhatian, kasih sayang, dan pujian secara berlebihan dalam waktu yang sangat singkat pada awal sebuah hubungan.

Pelaku love bombing sering kali memanipulasi targetnya dengan cara membuatnya merasa sangat istimewa dan dihujani cinta, perhatian, serta hadiah. Meskipun terlihat seperti tindakan romantis, love bombing sebenarnya merupakan bentuk manipulasi yang bisa berbahaya, terutama jika digunakan untuk mengendalikan atau manipulasi perasaan orang lain.

Pada awalnya, korban love bombing mungkin merasa sangat dihargai dan dicintai. Pelaku sering kali berusaha menciptakan ikatan emosional yang cepat dan intens melalui kata-kata manis, pujian yang berlebihan, dan perhatian konstan.

Namun, tindakan ini biasanya dilakukan dengan motif tersembunyi, di mana pelaku berusaha untuk mendapatkan kendali atau pengaruh terhadap korban. Ketika korban mulai tergantung secara emosional, pelaku akan mulai memperlihatkan kontrol yang lebih besar dalam hubungan tersebut.

Salah satu ciri utama dari love bombing adalah intensitas yang berlebihan. Pelaku cenderung ingin berada di dekat korban setiap saat, mengirim pesan atau menelepon secara terus-menerus, serta memberikan hadiah-hadiah mahal atau tak terduga.

Ini mungkin membuat korban merasa bahwa mereka telah menemukan pasangan yang sempurna, padahal sebenarnya, love bombing adalah bentuk manipulasi untuk mendapatkan rasa percaya dengan cepat.

Pelaku love bombing juga sering kali berusaha untuk mempercepat proses dalam hubungan, seperti mendesak untuk segera menjalin hubungan yang serius atau berbicara tentang masa depan bersama terlalu cepat.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Jangan Terjebak

Ini adalah taktik yang digunakan untuk membuat korban merasa terikat secara emosional sebelum mereka sempat berpikir atau menilai hubungan secara rasional.

Pada akhirnya, ketika korban sudah terjebak secara emosional, pelaku akan mulai menunjukkan sifat aslinya, yang mungkin bersifat mengendalikan, cemburu, atau bahkan kasar.

Untuk menghindari love bombing, penting bagi setiap orang untuk mengenali tanda-tandanya sejak awal. Jika seseorang menunjukkan perhatian yang sangat intens dalam waktu yang terlalu singkat, atau terus-menerus mencoba mempercepat tahapan hubungan, itu bisa menjadi tanda peringatan.

Mengambil waktu untuk mengenal pasangan secara perlahan dan menetapkan batasan yang jelas dalam hubungan dapat membantu mencegah seseorang terjebak dalam situasi manipulatif seperti ini.

Sangat penting juga untuk memahami bahwa hubungan yang sehat berkembang secara alami, tanpa paksaan atau intensitas yang berlebihan. Dalam hubungan yang sehat, kedua belah pihak akan saling menghormati ruang pribadi, proses, dan batasan masing-masing.

Sebaliknya, love bombing mencoba memanfaatkan kerentanan seseorang untuk memperoleh kendali, yang sering kali mengarah pada hubungan yang tidak sehat dan beracun.

Jika seseorang merasa terjebak dalam situasi love bombing, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mencari dukungan dari teman atau keluarga. Orang-orang terdekat sering kali dapat memberikan perspektif yang objektif tentang situasi tersebut.

Selain itu, penting juga untuk berani menetapkan batasan dan mengambil jarak jika merasa ada tanda-tanda manipulasi dalam hubungan. Dengan memahami apa itu love bombing dan bagaimana tanda-tandanya, kita dapat lebih waspada dalam membangun hubungan.

Jangan biarkan perhatian yang berlebihan dan tidak sehat membuat kita terjebak dalam hubungan yang merugikan. Tetap jaga kemandirian emosional dan selalu berhati-hati terhadap manipulasi dalam bentuk apa pun.

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya