Liputan6.com, Bandung - Program Makan Bergizi Gratis di Kota Bandung didorong melibatkan petani lokal dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk memenuhi asupan makanan bagi para siswa.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menegaskan pentingnya pemanfaatan bahan pangan lokal melalui konsep Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). Menurutnya, program Buruan Sae yang melibatkan petani lokal dapat mendukung keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis.
Advertisement
Baca Juga
"Kami mendorong pemanfaatan Dapur Dahsat (Dapur Sehat Atasi Stunting) di lingkungan kelurahan dan mengintegrasikan Buruan Sae sebagai muatan lokal di sekolah," ucapnya dalam keterangan, dikutip pada Selasa, 14 Januari 2025.
Advertisement
Selain petani lokal, pelaku UMKM juga hendak didorong keterlibatannya. Pj Wali Kota Bandung A. Koswara mengatakan pihaknya akan segera melakukan pembahasan terkait wacana tersebut.
"Nanti siang kita bahas keterlibatan UMKM dalam suplay chain-nya. Mungkin ada instansi pengelola penyedia tempat seperti Lanud Husein Sastranegara kemarin, penyedia bahan-bahan juga jadi perhatian kita untuk melibatkan UMKM yang ada," ujarnya.
Saat ini, tercatat tujuh kecamatan menyelenggarakan Makan Bergizi Gratis yakni Cicendo, Sukajadi, Andir, Antapani, Arcamanik, Bandung Kidul dan Coblong. Dalam waktu dekat, akan ditambah satu dapur di Kecamatan Lengkong.
"Kalau di wilayah Arcamanik ini 10-12 orang yang bertugas, bahkan ada kecenderungan menambah keterlibatan warga sekitar. Itu akan kami latih dahulu. Untuk cakupan produksinya satu dapur itu 3.000-3.500 pax setiap hari," katanya.
Makan Bergizi Gratis Tahap 2 Jangkau 21.271 Siswa
Berdasarkan data Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, sedikitnya ada 310.000 siswa di jenjang SD hingga SMP. Sementara siswa TK mencapai sekitar 1.200.
Dengan target 20 persen, 62.000 siswa ditargetkan akan menerima manfaat Makan Bergizi Gratis. Dalam pelaksanaan tahap 2, sebanyak 21.271 siswa di Kota Bandung telah mendapatkan paket makanan pada Senin, 13 Januari 2025 lalu.
Total sekolah penerima manfaat di Kota Bandung sebanyak 40. Tahap 1 terdiri dari 9 SD dan 5 SMP. Sementara tahap 2 yakni 1 TK, 21 SD, dan 4 SMP. Pendistribusian ini mencakup 7 wilayah yang meliputi Kecamatan Cicendo, Sukajadi, Andir, Antapani, Arcamanik, Bandung Kidul, dan Coblong.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Tantan Satana mengatakan, rencananya program tersebut akan menambah 1 kecamatan yaitu Lengkong usai Lebaran.
"Kita harap ini bisa terealisasi target tahun ini 30 persen semua siswa bisa MBG. Jika jumlah siswa SD dan SMP di Kota Bandung negeri dan swasta ada 330.000 siswa, target 20 persen berarti 60.000 siswa. Mudah-mudahan tahun 2025 bisa ter-cover semua secara bertahap," bebernya.
Sementara itu, Tantan memastikan gizi dan sanitasi menjadi perhatian utama dalam pemberian Makan Bergizi Gratis di Kota Bandung. Selain siswa, para petugas di dapur yang menyiapkan makanan juga dipastikan steril dan bersih.
"Kita menjamin gizi dan sanitasi higienisnya, bahwa itu memenuhi syarat standar kesehatan juga ada ahli gizi. Karena sebelum ditunjuk, dapur sudah ditinjau oleh pusat. Dapurnya harus higienis dan sanitasi memenuhi standar," tutur Tantan.
Â
Â
Penulis: Arby Salim
Advertisement