7 Februari 1946: Hari Pahlawan di Tanah Bumbu, Mengenang Peristiwa Pertempuran di Pagatan

Hari Pahlawan Tanah Bumbu tercatat dalam Perda Kabupaten Tanah Bumbu No. 10 Tahun 2015.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 07 Feb 2025, 08:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2025, 08:00 WIB
Turdes Hari Ketiga, Gubernur Kalsel Panen Sayuran Segar Bersama Warga Desa Gunung Besar
Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor melakukan panen sayuran bersama warga Desa Gunung Besar, Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu.... Selengkapnya

Liputan6.com, Tanah Bumbu - Hari Pahlawan di Indonesia tak hanya diperingati pada 10 November. Bagi masyarakat di Kabupaten Tanah Bumbu, Hari Pahlawan pada 7 Februari juga merupakan perayaan penting yang tak terlupakan.

Setiap tahunnya, 7 Februari diperingati sebagai Hari Pahlawan di Tanah Bumbu. Tahun ini, menandai 79 tahun pecahnya pertempuran di Pagatan.

Mengutip dari berbagai sumber, pertempuran di Pagatan merupakan salah satu bukti keteguhan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Pasca kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, Belanda masih berupaya untuk kembali menjajah Tanah Air.

Hal itu pula yang terjadi di Kabupaten Tanah Bumbu. Bermula pada 1 Desember 1945, para pemimpin pejuang dari Kotabaru dan Tanah Bambu bergabung di Pagatan. Pada 6 Desember 1945, mereka berikrar bahwa jika sekutu atau NICA datang menyerang, mereka akan mempertahankan daerah hingga titik darah penghabisan.

Benar saja, pada 6 Februari 1946, rakyat Indonesia melihat ada lima kapal besar di horizon laut persis di depan Desa Kampung Baru, kawasan pesisir yang berdekatan dengan Selat Sunda Laut. Ternyata kapal tersebut adalah kapal milik pasukan penjajah.

Rakyat Indonesia pun mulai mempersiapkan diri untuk melawan para penjajah tersebut. Berbagai persenjataan telah disiapkan.

Pada 7 Februari 1956, tokoh agama HM Nurung turun membawa senjata. Ia kemudian bergabung dengan pejuang-pejuang lainnya, seperti Pua Tenga, Ambo Muhayyang, Anang Panangah, Daeng Massiring, La Dalang, Wa Condeng, La Semmang, La Beddu, dan lainnya.
Pagi-pagi sekali mereka telah sampai ke pesisir Kampung Baru, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Pasukan rakyat bersembunyi di balik semak-semak sambil menunggu kapal-kapal para penjajah mendarat di Tanjung Petang, Pagatan.

Saat lima kapal besar itu mendekat, pasukan rakyat melihat para awak kapal menaikkan Bendera Merah-Putih. Mengira bahwa mereka adalah teman, rakyat pun keluar dari persembunyian.

Ketika pimpinan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) menyambut dengan penuh persaudaraan, tiba-tiba pasukan Belanda keluar dari dalam kapal dan melucuti senjata para pejuang. Tanpa menunggu komando, rakyat pun bergerak melawan dan pertempuran tak dapat dihindari.

Pertempuran di Pagatan itu merenggut gugurnya 38 jiwa. Peristiwa bersejarah ini akhirnya diperingati sebagai Hari Pahlawan di Tanah Bumbu setiap 7 Februari. Hari Pahlawan Tanah Bumbu tercatat dalam Perda Kabupaten Tanah Bumbu No. 10 Tahun 2015.

Penulis: Resla

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya