Kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap Muram

Kinerja reksa dana pendapatan tetap kurang maksimal dibandingkan produk reksa dana lainnya hingga Februari 2014.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Mar 2014, 13:58 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2014, 13:58 WIB
reksadana-121203b.jpg

Liputan6.com, Jakarta Kinerja reksa dana pendapatan tetap kurang maksimal dibandingkan produk reksa dana lainnya hingga Februari 2014. Hal itu dipicu dari obligasi pemerintah yang mengalami koreksi cukup dalam.


Berdasarkan data Infovesta, Selasa (4/3/2014), rata-rata kinerja reksa dana pendapatan tetap hanya tumbuh 1,28% hingga 28 Februari 2014, secara year to date (ytd). Padahal rata-rata kinerja reksa dana lainnya seperti reksa dana saham dan campuran tumbuh melebihi 5%.


Rata-rata kinerja reksa dana saham tumbuh 9,99% dan reksa dana campuran 5,74%.  Analis PT Infovesta Utama, Viliawati mengatakan, kinerja reksa dana saham dan campuran mengalami kenaikan ditopang dari indikator makro ekonomi Indonesia yang positif seperti inflasi terkendali dan surplus neraca perdagangan Desember.


Namun pertumbuhan kinerja reksa dana campuran masih kalah dengan pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) sekitar 8,1% secara ytd. IHSG ditutup naik 51 poin ke level 4.620, pada Jumat pekan lalu.


Adapun kinerja reksa dana pendapatan tetap yang imbal hasilnya kurang maksimal antara lain produk reksa dana BNP Paribas Obligasi Plus -0,43%, Riau Income Fund -2,13%, dan Optima Pendapatan Abadi -0,10%.


Sementara itu, kinerja reksa dana pendapatan tetap Mega Dana Ori -0,38%, Insight Scholar Fund sebesar -5,08%, Danamas Pasti -1,66%, dan Emco Dana Prima -0,97%.


"Kinerja reksa dana pendapatan tetap tidak sebaik jenis lainnya disebabkan oleh koreksi cukup dalam yang sempat terjadi pada obligasi pemerintah di akhir Januari lalu akibat kekhawatiran investor terkait pengurangan stimulus oleh bank sentral Amerika Serikat," ujar Viliawati saat dihubungi Liputan6.com.


Ia menambahkan, meski kinerja rata-rata obligasi pemerintah (surat utang negara/SUN) tercatat membaik, kinerja indeks Infovesta Government year to date (ytd) tercatat masih berada di level negatif yaitu sebesar -0,37%. Pada Selasa pekan ini, imbal hasil surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun flat di kisaran 8,25%.


"Diduga ini turut menekan laju kinerja reksa dana pendapatan year to date pada Februari 2014," kata Viliawati.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya