Gerak IHSG Menanti Keputusan The Fed

Jelang keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) soal suku bunga dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pengaruhi laju IHSG.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 15 Sep 2015, 06:20 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2015, 06:20 WIB
IHSG
IHSG (ANTARA Foto)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Analis PT MNC Securities, Sharlita Lutfiah Malik mengatakan penguatan masih bersifat teknikal. Saat ini pelaku pasar masih menunggu kepastian kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve.

"Masih naik, tapi tetap menunggu beberapa data. Pelaku pasar tunggu The Fed bakal naik apa tidak," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (15/9/2015).

Pada perdagangan saham hari ini, dia memperkirakan IHSG berada pada level support 4.350 kemudian resistance pada level 4.425.

Analis PT Waterfront Securities Oktavianus Marbun menuturkan indeks saham cenderung mendatar. Adapun, support IHSG berapa pada level 4.291 dan resistance pada level 4.420.

Dia mengatakan, pergerakan indeks saham tertahan oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Rupiah masih berada di kisaran 14.300 per dolar AS. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) melemah menjadi Rp 14.322 per dolar AS  pada Senin 14 September 2015 dari periode 11 September 2015 di kisaran 14.306 per dolar AS. "Mau naik juga IHSG bisa batal karena tertekan oleh kurs," ujar Oktavianus.

Oktavinus menegaskan belum ada sentimen positif yang bakal mengerek IHSG. "Belum ada kabar lanjut buyback saham," kata dia.

Sharlita merekomendasikan akumulasi saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT PP Tbk (PTPP) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Sementara Oktavianus memilih PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Marmur Tbk (ICBP), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) untuk dicermati pelaku pasar. (Amd/Ahm)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya