Gerak IHSG Masih Dibayangi Rupiah

Pelemahan rupiah merupakan imbas karena The Federal Reserve batal menaikan suku bunga acuan pada September ini.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 22 Sep 2015, 06:24 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2015, 06:24 WIB
20150730-Bursa-Saham-Jakarta
Suasana galeri Bursa Efek Jakarta, Kamis (30/7/2015). Setelah terus melemah, IHSG akhirnya menguat 29,82 poin atau 0,61 persen) ke level 4.750,31. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan melemah pada perdagangan Selasa pekan ini. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih menjadi penekan IHSG.

Analis LBP Enterprise, Lucky Bayu Purnomo mengatakan, pelemahan rupiah merupakan imbas karena The Federal Reserve batal menaikan suku bunga acuan pada September ini. "Alasan tersebut membuat dolar AS menguat, pasar akan menilai pertumbuhan IHSG melemah. Karena dolar barometer sebuah negara," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (22/9/2015).

Pelemahan nilai tukar rupiah juga mengindikasi lemahnya kinerja emiten. Hal tersebut terlihat dari rencana pembagian dividen PT Astra International Tbk (ASII) dan PT United Tractors Tbk (UNTR) yang tak direspon pasar.

"Pembagian dividen tidak memberikan respon positif karena kondisi tertekan. Ada beberapa ASII dan UNTR harusnya kalau ada dividen masyarakat respon," jelasnya.

Secara keseluruhan, dia menilai itu berimplikasi pada melemahnya kinerja emiten kurang baik pada kuartal III 2015. "Kami lihat kemampuan masyarakat dan kinerja industri mengalami penurunan, Tercermin dari daya beli. Suku bunga kita tinggi. Animo industri ekspansi mengalami perlambatan," papar Lucky.

Perdagangan kali ini dia memperkirakan IHSG pada support 4.300 dan resistance pada level 4.395.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, Wiliam Suryawijaya mengatakan, IHSG bakal bergerak pada level support 4.334 dan resistance pada 4.417. Wiliam mengatakan indeks saham berusaha bergerak naik untuk menembus level resistance 4.417.

"Kekuatan naik belum berkurang di tengah kondisi market global yang penuh tekanan dan capital outflow yang terus terjadi. Hal ini menunjukan bahwa kondisi perekonomian dalam negeri stabil menyokong pola pergerakan IHSG saat ini. Hari ini IHSG berpotensi melakukan manuver rebound," kata dia dalam keterangan yang diterbitkan.

Lucky merekomendasikan akumulasi saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT United Tractors Tbk (UNTR). (Amd/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya