Dibayangi Aksi Ambil Untung, Laju IHSG Bakal Bervariasi

Sentimen domestik terutama dari tarif listrik turun dan inflasi terkendali memberikan angin segar ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Okt 2015, 06:20 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2015, 06:20 WIB
20150730-Bursa-Saham-Jakarta
Papan harga saham terpampang di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, (30/7/2015). Setelah terus melemah, IHSG akhirnya menguat 29,82 poin atau 0,61 persen) ke level 4.750,31. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bervariasi pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Hal itu ditopang dari harapan pelaku pasar terhadap inflasi terkendali pada 2015 dan aksi ambil untung oleh pelaku pasar usai kenaikan tajam 3 persen di awal pekan.

Kepala Riset PT Koneksi Kapital, Alfred Nainggolan menuturkan gerak IHSG bakal bervariasi karena potensi aksi ambil untung cukup tinggi. Di sisi lain, ada harapan inflasi terkendali seiring rencana pemerintah untuk menghitung kembali harga bahan bakar minyak (BBM). Ditambah ada tarif listrik pada Oktober turun menjadi katalis positifnya.

"Bila kondisi tersebut terjadi maka potensi deflasi pada Oktober lebih besar. Dengan penurunan tarif listrik dan harga BBM maka dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Ini juga dapat berdampak positif ke Rupiah," ujar Alfred saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Selasa (6/10/2015).

Ia menambahkan, kalau dari sentimen eksternal belum ada rilis data ekonomi global cukup kuat. Akan tetapi, rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) terutama soal data tenaga kerja non sektor pertanian dan pemerintah yang hanya naik 142 ribu pada September 2015 di bawah harapan pelaku pasar, Alfred menilai hal itu membuat ada harapan kalau suku bunga bank sentral AS akan naik pada 2016.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan kalau IHSG akan menguat di kisaran 4.310-4.414 pada Selasa pekan ini. "Dari AS akan merilis markit composite PMI final atau data pembelian manajer di sektor jasa AS yang diperkirakan di level 55,3," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.

Analis PT Reliance Securities, Lanjar Nafi mengatakan, IHSG masih berpeluang menguat dengan kisaran 4.325-4.460 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Untuk rekomendasi saham, Alfred memilih saham bank seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) untuk dicermati pelaku pasar.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin 5 Oktober 2015, IHSG naik 135,90 poin (3,23 persen) ke level 4.343,70. Indeks saham LQ45 menguat 4,62 persen ke level 733,70.  Penguatan IHSG tersebut dipicu dari harapan pelaku pasar akan keluarnya paket kebijakan jilid III dan data tenaga kerja AS tak sesuai harapan memberikan spekulasi kalau kenaikan suku bunga bank sentral AS masih akan bertahan hingga akhir 2015.(Ahm/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya