Biar Tak Rugi, Emiten Tambang Harus Diversifikasi Bisnis

Emiten tambang terutama batu bara mesti segera melakukan diversifikasi usaha untuk memperbaiki kinerja keuangannya.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 20 Jan 2016, 10:25 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2016, 10:25 WIB
20151005-Pekerja-Batu-Bara
Pekerja Batu Bara (iStock)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Emiten tambang terutama batu bara mesti segera melakukan diversifikasi usaha untuk memperbaiki kinerja keuangannya. Pasalnya, harga batu bara kini tak lagi meyakinkan karena terpengaruh penurunan harga minyak dunia.

Kepala Riset PT Universal Brokers Securities, Satrio Utomo mengatakan, salah satu cara yang bisa dilakukan oleh emiten batu bara adalah mengkoversi usaha dari batu bara ke pembangkit listrik.

"Berat untuk terus berkutat di batu bara. PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), ‎mereka harus ada program konversi listrik, PLTU pembangkit. Mereka harus berjuangan dengan capital yang ada, biar bisa jual ke PT PLN," ujarnya kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (20/1/2016).

Dengan begitu emiten bisa menjual listrik ke PT PLN. Itu bisa mengurangi kerugian dari penjualan batu bara. Apalagi, menurut Satrio, PLN jarang menurunkan harga jual listrik.

"‎PLN terbukti paling males turunkan harga. Kalau buat tambang batu bara menjual listrik itu ekonomis. Tapi untuk peralihan listrik membangun PLTU," katanya.

Selain pelemahan harga minyak, lesunya perekonomian Cina ditengarai menjadi penyebab menurunnya harga komoditas. Namun begitu bukanlah hal yang utama karena turunnya ekonomi Cina telah diproyeksi sebelumnya.

"Terus terang ekonomi China tidak terlalu khawatir masih turun tapi penurunan memang melambat. Paling tidak, ke depan tidak akan lebih buruk, setidaknya tidak jelek-jelek amat," tandas dia.

Sebagai informasi, laba bersih di sembilan bulan pertama 2015 ‎turun 19 persen dari US$ 224 juta menjadi US$ 181 juta. Begitu juga laba PTBA yang turun sebanyak 5,3 persen dari Rp 1,58 triliun menjadi Rp 1,5 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. (Amd/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya