Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menguat terbatas pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini. Rilis data ekonomi inflasi dan laporan keuangan akan mempengaruhi laju IHSG.
Analis PT Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo menuturkan IHSG akan bergerak di kisaran 4.812-4.850 pada Jumat pekan ini. Pergerakan IHSG akan naik terbatas seiring sentimen domestik dan global pengaruhi IHSG.
Baca Juga
Ada sejumlah sentimen yang mempengaruhi laju IHSG antara lain pelaku pasar telah merespons positif harga bahan bakar minyak (BBM) turun sejak perdagangan kemarin.
Advertisement
Kedua, Lucky menuturkan pernyataan pimpinan bank sentral Amerika Serikat (AS) Janet Yellen soal suku bunga akan naik secara bertahap juga mempengaruhi laju IHSG. Ketiga, laporan keuangan emiten pada 2015.
Â
Baca Juga
"Laporan keuangan emiten sepanjang 2015 dimaknai kalau emiten mampu bertahan di tengah dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.000, suku bunga yang tinggi," ujar Lucky saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (1/4/2016).
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan IHSG masih berpotensi menguat pada Jumat pekan ini. Rilis data ekonomi yaitu inflasi diharapkan dapat mengangkat IHSG.
"Aliran dana investor asing yang kembali terjadi juga menunjukkan kekuatan IHSG untuk naik masih cukup besar sehingga reli IHSG menunggu waktu. IHSG akan berada di kisaran 4.798-4.881," kata dia.
Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko mengatkan meski IHSG sempat terimbas aksi jual namun pembentukan level support baru di atas level psikologis 4.800 memberikan harapan IHSG untuk reli. IHSG akan menguji level resistance atas di 4.925.
"Level psikologis 5.000 akan terjadi. Sedangkan level support IHSG di 4.800-4.750-4.685-4.575," kata Yuganur.
Rekomendasi Saham
Yuganur merekomendasikan akumulasi saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua untuk melanjutkan kenaikan berikutnya. Saham-saham yang dapat dicermati antara lain saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Astra International Tbk (ASII).
Sedangkan Lucky merekomendasikan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Astra Agro Lestari Tbk yang dapat dicermati pelaku pasar. Harga komoditas dan valuasi sektor yang cukup murah setelah tertekan sekian lama membuat saham ini menarik untuk akumulasi jangka menengah.
Ia merekomendasikan masuk saham PT Astra Agro Lestari Tbk di level pertama Rp 17.775, level kedua Rp 17.575, dan cut loss point Rp 17.275. (Ahm/Igw)