Transaksi Harian Rp 9,9 Triliun, IHSG Sentuh Level 5.420

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 46,38 poin ke level 5.420,24. Level itu tertinggi pada 2016.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Agu 2016, 16:59 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2016, 16:59 WIB
20160801-IHSG-Melesat-Jakarta-AY
Pekerja menunjuk layar sekuritas di Jakarta, Senin (1/8). IHSG mengakhiri perdagangan hari ini ditutup di teritori positif. Seharian, IHSG bergerak di zona hijau dan ditutup melesat hingga nyaris 3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali cetak level tertinggi baru untuk 2016. Pertumbuhan ekonomi kuartal II di kisaran 5,18 persen, yang di atas harapan pelaku pasar mendorong laju IHSG menjelang akhir pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat (5/8/2016), IHSG menguat 46,38 poin atau 0,86 persen ke level 5.420,24. Indeks saham LQ45 naik 0,80 persen ke level 932,18. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham Pefindo25 turun 0,08 persen ke level 422.

IHSG sempat sentuh level tertinggi 5.427,51 dan terendah 5.377,41. Ada sebanyak 165 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Selain itu, 161 saham melemah sehingga membatasi penguatan IHSG. 92 saham lainnya diam di tempat. Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 301.545 kali dengan volume perdagangan 7,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 9,9 triliun.

Investor asing membukukan aksi beli mencapai Rp 1,47 triliun di seluruh pasar. Sedangkan di pasar reguler, aksi beli investor asing sekitar Rp 1,02 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.094, dan cenderung menguat pada perdagangan Jumat sore pekan ini.

Sebagian besar sektor saham pun menguat kecuali sektor saham perkebunan turun 0,77 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi susut 0,71 persen dan sektor saham tambang melemah 0,15 persen.

Sedangkan sektor saham keuangan menguat 2,58 persen, dan membukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri naik 2,03 persen, dan sektor saham konstruksi menanjak 0,82 persen.

Saaham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain saham BSWD naik 25 persen ke level Rp 2.000 per saham, saham TGKA menanjak 24,72 persen ke level Rp 3.330 per saham, dan saham TAXI naik 13,94 persen ke level Rp 188 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham GEMS melemah 10 persen ke level Rp 1.755 per saham, saham MKNT susut 9,79 persen ke level Rp 424 per saham, dan saham OASA merosot 9,7 persen ke level Rp 242 per saham.

Bursa Asia pun cenderung bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,44 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar. Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,90 persen, indeks saham Taiwan menanjak 0,75 persen.

Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei berada di kisaran 16.254, indeks saham Shanghai turun 0,19 persen ke level 2.976,70, dan indeks saham Singapur merosot 0,13 persen ke level 2.828,17.

Analis PT Semesta Indovest Aditya Perdana Putera menuturkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2016 yang sentuh level 5,18 persen menjadi katalis positif IHSG. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut berada di atas prediksi konsensus analis di kisaran 4,9 persen.

Selain itu, sejumlah sektor saham antara lain sektor saham keuangan konstruksi juga mendorong penguatan IHSG. "Sektor saham keuangan naik tak lepas dari kondisi keuangan perbankan," ujar Aditya, saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, pemerintah memangkas anggaran juga mempengaruhi persepsi pasar. Meski pemerintah pangkas anggaran, tetapi tidak anggaran untuk infrastruktur.

Seperti diketahui, IHSG sempat sentuh level tertinggi sepanjang sejarah di kisaran 5.523,29 pada 7 April 2015.(Ahm/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya