Deflasi Agustus 0,02 Persen, IHSG Turun 50 Poin

Ada sekitar 221 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah pada sesi pertama perdagangan saham Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Sep 2016, 12:21 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2016, 12:21 WIB
20160801-IHSG-Melesat-Jakarta-AY
Pekerja menunjuk layar sekuritas di Jakarta, Senin (1/8). Pada perdagangan preopening, IHSG bergerak menguat 64,216 poin (1,23%) ke 5.280,210. Sementara indeks LQ45 bergerak naik 16,105 poin (1,80%) ke908.947. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap berada di zona merah selama sesi pertama perdagangan saham Kamis pekan ini. Tekanan IHSG  terjadi di tengah laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan deflasi Agustus 0,02 persen.

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Kamis (1/9/2016), IHSG melemah 50,40 poin atau 0,94 persen ke level 5.335,68. Indeks saham LQ45 turun 0,98 persen ke level 915,89. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Ada sekitar 221 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sedangkan 57 saham menghijau dan 69 saham lainnya diam di tempat.

Pada sesi pertama perdagangan saham, Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.376,64 dan terendah 5.331,55. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 139.159 kali dengan volume perdagangan 3,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 2,6 triliun.

Secara sektoral, 10 sektor saham kompak melemah. Sektor saham aneka industri merosot 1,61 persen, dan mencatatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham perkebunan turun 1,6 persen dan sektor saham konstruksi merosot 1,34 persen.

Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 113,08 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 13.275.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain GDST naik 25,53 persen ke level Rp 118 per saham, saham BAJA mendaki 15,52 persen ke level Rp 268 per saham, dan saham JPRS menanjak 11,11 persen ke level Rp 160 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham BNGA merosot 9,58 persen ke level Rp 755 per saham, saham ICON turun 9,52 persen ke level Rp 152 per saham, dan saham INAF tergelincir 7,16 persen ke level Rp 1.750 per saham.

Bursa saham Asia bergerak variasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,64 persen ke level 23.128. Indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,07 persen ke level 16.899,80, dan indeks saham Singapura menguat 0,40 persen ke level 2.832,02.

Sedangkan indeks saham tertekan antara lain indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 0,13 persen ke level 2.031,74, indeks saham Shanghai turun 0,18 persen ke level 3.079,85, dan indeks saham Taiwan melemah 0,61 persen ke level 9.013.

Tekanan IHSG itu terjadi di tengah BPS melaporkan deflasi terendah dalam 15 tahun. Analis PT NH Korindo Securities Reza Priyambada menuturkan, data inflasi itu di bawah harapan pelaku pasar. Ini merupakan hasil yang baik untuk pertemuan Bank Indonesia (BI) mendatang.

"BI punya ruang untuk menurunkan tingkat suku bunga terbaru meski hati-hati karena juga harus menjaga posisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat," kata dia.

Badan Pusat Stastik (BPS) melaporkan deflasi Agustus 2016 tercatat 0,02 persen. Angka tersebut merupakan deflasi terendah sejak Agustus 2001.

Tingkat inflasi dari tahun ke tahun (Juli 2016 terhadap Juli 2015) sebesar 2,79 persen. Angka itu terendah sejak Desember 2009. Sementara komponen inti mengalami inflasi 0,36 persen, dan tertinggi pada 2016. Kemudian tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun 3,32 persen, dan terendah sejak 2009.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo menuturkan, dari 82 kota yang masuk survei, sebanyak 49 kota mengalami deflasi, dan 33 kota inflasi. Adapun deflasi tertinggi tercatat di Kupang sebesar 0,87 persen. Sedangkan terendah di Cilegon sekitar 0,01 persen. (Ahm/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya