Naik Tajam, Otoritas Bursa Awasi Saham Bumi Resources

Saham PT Bumi Resources Tbk turun 1,63 persen ke level Rp 121 per saham pada Jumat pekan ini usai naik tajam.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Okt 2016, 19:00 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2016, 19:00 WIB
Saham PT Bumi Resources Tbk turun 1,63 persen ke level Rp 121 per saham pada Jumat pekan ini usai naik tajam.
Saham PT Bumi Resources Tbk turun 1,63 persen ke level Rp 121 per saham pada Jumat pekan ini usai naik tajam.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengawasi pergerakan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjelang akhir pekan ini.

Saham PT Bumi Resources Tbk alami peningkatan harga dan aktivitas saham yang di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA). Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham BUMI tersebut, bursa mencermati perkembangan pola transaksi saham BUMI.

Karena itu,Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Irvan Susandy menuturkan, investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Selain itu, mengkaji kembali rencana aksi korporasi perusahaan tercatat apabila rencana itu belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di pasar modal," ujar Irvan dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (21/10/2016).

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat pekan ini, saham PT Bumi Resources Tbk merosot 1,63 persen ke level harga Rp 121 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 11.849 kali dengan nilai transaksi Rp 147 miliar.

Sebelumnya bila melihat secara tahunan, saham PT Bumi Resources Tbk telah naik 116 persen ke level Rp 108 per saham. Saham PT Bumi Resources Tbk sempat berada di level tertinggi Rp 108 dan terendah Rp 50 per saham. (Ahm/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya