Banjir Laporan Kinerja Emiten, IHSG Turun Tipis

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 6,56 poin ke level 5.410,26.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Okt 2016, 16:16 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2016, 16:16 WIB
20160801-IHSG-Melesat-Jakarta-AY
Pekerja menunjuk layar sekuritas di Jakarta, Senin (1/8). Pada perdagangan preopening, IHSG bergerak menguat 64,216 poin (1,23%) ke 5.280,210. Sementara indeks LQ45 bergerak naik 16,105 poin (1,80%) ke908.947. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sempat menguat di awal sesi, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah. Akan tetapi, penurunan IHSG itu melemah terbatas.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (28/10/2016), IHSG turun tipis 6,56 poin atau 0,12 persen ke level 5.410,26. Indeks saham LQ45 susut 0,12 persen ke level 926,42. Sebagian besar indeks saham acuan melemah kecuali indeks saham Pefindo naik 0,35 persen.

Ada sebanyak 134 saham menguat sehingga membatasi pelemahan IHSG. Akan tetapi, 173 saham melemah sehingga IHSG turun tipis. 99 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham hari ini cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 282.046 kali dengan volume perdagangan cukup besar mencapai 12,4 miliar. Nilai transaksi harian saham Rp 5,5 triliun. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 32 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.051.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham industri dasar naik 0,76 persen dan sektor saham keuangan mendaki 0,16 persen. Sektor saham perkebunan melemah 1,25 persen, dan membukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri tergelincir 0,70 persen dan sektor saham perdagangan merosot 0,46 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham MDKA naik 15,54 persen ke level Rp 2.230 per saham, saham WSBP menanjak 12,5 persen ke level Rp 630 per saham dan saham SRIL mendaki 8,47 persen ke level Rp 256 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham BRMS melemah 9,64 persen ke level Rp 75 per saham, saham BUMI tergelincir 9,52 persen ke level Rp 171 per saham, dan saham HERO susut 8,7 persen ke level Rp 1.260 per saham.

Menjelang akhir pekan, bursa saham Asia sebagian besar tertekan kecuali indeks saham Jepang Nikkei naik 0,63 persen ke level 17.446,41 dan indeks saham Taiwan mendaki 0,08 persen ke level 9.306,92.

Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,77 persen ke level 22.954, indeks saham Korea Selatan Kospi turun 0,23 persen ke level 2.019, indeks saham Shanghai turun 0,26 persen ke level 3.104,27, dan indeks saham Singapura tergelincir 0,45 persen ke level 2.816,26.

Pengamat pasar modal dari AAEI Reza Priyambada menuturkan, sentimen IHSG tidak terlalu banyak. Saat ini rilis kinerja keuangan kuartal III yang lebih mendominasi pergerakan IHSG. "Rilis kinerja emiten inline. Pelaku pasar melihat kinerja emiten yang sudah sesuai harapan itu membuat di pasar tidak ada terlalu sentimen yang wah," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com.

Reza menambahkan, rilis kinerja emiten yang sesuai harapan pelaku pasar itu antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Ia menuturkan, data makro ekonomi akan menjadi fokus perhatian pelaku pasar pekan depan. Sedangkan dari sentimen eksternal, pelaku pasar melihat perkembangan masalah Deutsche Bank.

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya