Investor Harap Stimulus Fiskal Donald Trump

Presiden terpilih AS Donald Trump akan dilantik pada 20 Januari 2017, dan investor menanti kebijakan yang akan diambilnya.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Jan 2017, 16:30 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2017, 16:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat seiring data ekonomi AS yang positif. Saat ini pelaku pasar menanti pelantikan presiden terpilih AS Donald Trump pada 20 Januari 2017.

Dalam laporan DBS Indonesia menyebutkan, seperti ditulis Senin (16/1/2017) menjelang pelantikan Donald Trump, investor terus berharap pada kemungkinan stimulus yang besar selama masa jabatan presiden AS Donald Trump.

Adanya keyakinan terhadap stimulus fiskal yang kuat akan terus mendorong pasar saham AS. Ditambah data ekonomi AS antara lain data manufaktur dan upah AS yang kuat jadi dorongan sentimen.

Sebelumnya pemulihan ekonomi AS mendapatkan momentum karena pertumbuhan aktivitas manufaktur dan tingkat upah kalahkan ekspektasi.

Rata-rata penghasilan per jam naik 0,4 persen MoM pada Desember, lebih tinggi dari harapan pasar kenaikan 0,3 persen MoM. Indeks manufaktur ISM naik 54,7 pada Desember, lebih tinggi dari perkiraan konsensus 53,8.

Di sisi lain, kenaikan inflasi di Amerika Serikat (AS) dapat memicu respons hawkish dari bank sentral AS atau the Federal Reserve dan pengetatan moneter yang agresif. Sejumlah sentimen itu mempengaruhi wall street.

Dari internal, ada sejumlah rilis data ekonomi yang telah dikeluarkan antara lain realisasi defisit Indonesia tercatat 2,46 persen dari produk domestik bruto (PDB), lebih besar dari target awal 2,35 persen. Inflasi tercatat 3,02 persen sepanjang 2016. Selain itu, cadangan devisa Indonesia pada Desember 2016 mencapai US$ 116,4 miliar. Sedangkan indeks manufaktur Indonesia turun menjadi 49 pada Desember 2016 dari periode November sekitar 49,7.

Pada pekan ini, data ekonomi yang keluar antara lain neraca perdagangan Indonesia, produk domestik China (PDB) China, produksi industri China.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya