IHSG Berpeluang Naik, Simak 6 Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.221-5.336 pada Jumat pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Jan 2017, 07:15 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2017, 07:15 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat menjelang akhir pekan ini. Investor cenderung waspadai pidato pelantikan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan dampak suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) tetap di 4,75 persen akan membayangi laju IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar. Pergerakan IHSG, menurut William masih akan ditopang oleh kondisi ekonomi yang stabil tercermin dari Bank Indonesia (BI) 7-day Reverse Repo Rate tetap di 4,75 persen. Selain itu, aliran dana investor asing kembali masuk ke pasar modal Indonesia.

"Level support bertahan cukup kuat di level 5.221 dan terlihat masih akan cukup kuat teruji. Sedangkan target resistance yang perlu ditembus berada di level 5.336 wajib bertahan di atas level tersebut untuk dapat menggeser rentang konsolidasi ke arah naik," ujar William dalam ulasannya, Jumat (20/1/2017).

Sementara itu, Analis PT NH Korindo Securities Bhima Setiaji memprediksi, IHSG berada di kisaran level support 5.288 dan resistance 5.321. Bhima menuturkan, ada sejumlah sentimen pengaruhi IHSG menjelang akhir pekan ini.

Dari dalam negeri, BI mempertahankan BI Repo Rate di 4,75 persen sesuai harapan pasar seiring dengan BI mewaspadai kebijakan awal presiden terpilih AS Donald Trump. Ditambah ada rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve.

Selain itu, AS mencatatkan inflasi sebesar 2,1 persen secara year on year (YoY), dan lebih tinggi dari November 2016 di kisaran 1,7 persen. Bhima melihat, inflasi mulai naik sangat mungkin memberikan keyakinan bank sentral AS menaikkan suku bunga dari 0,75 persen. Bank sentral AS berencana menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2017.

Hal ini menunjukkan kondisi ekonomi AS dalam kondisi sehat sehingga seharusnya tetap menjadi berita positif untuk pasar global termasuk Indonesia. Meski demikian, pelaku pasar juga diprediksi wait and see pidato Donald Trump saat pelatikannya."Pelaku pasar juga mewaspadai terhadap pidato pelantikan Trump," kata dia.

Untuk rekomendasi saham, William memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Jasa Marga Tbk (JSMR),PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Sedangkan Bhima memilih saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN).

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya