Konflik Geopolitik Masih Bayangi Gerak Bursa Asia

Salah satu kekhawatiran dari pelaku pasar di Asia] ketika Korea Utara terus melanjutkan aksinya.

oleh Arthur Gideon diperbarui 18 Apr 2017, 08:45 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2017, 08:45 WIB
Bursa Saham Asia
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia bergerak campuran pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Ketegangan geopolitik masih menjadi sentimen pergerakan bursa Asia. Selain itu, investor juga menunggu hasil kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence ke Asia.

Mengutip CNBC, Selasa (18/4/2017), Indeks Nikkei Jepang melonjak 0,97 persen di awal perdagangan. Sementara indeks Kospi Korea Selatan naik 0,21 persen. Berbeda, Indeks ASX 200 Australia justru merosot 0,14 persen setelah pada perdagangan sebelumnya tutup untuk memperingati Hari Raya Paskah.

Wakil Presiden AS akan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Jepang Taro Asi pada tur ke Asia. Pembicaraan keduanya akan fokus kepada isu-isu perdagangan dan investasi.

Sebelumnya Mike Pence telah mengunjungi Korea Selatan dan menyempatkan diri untuk mampir di zona demiliterisasi. Menurut Pence, AS cukup sabar menghadapi berbagai tindakan yang telah dilakukan oleh Korea Utara.

"Salah satu kekhawatiran dari pelaku pasar di bursa Asia ketika Korea Utara terus melanjutkan aksinya," jelas Kepala Analis IG, Chris Weston.

Pada pekan depan, Rusia, AS dan perwakilan dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) akan bertemu untuk membahas masalah KOrea Utara dan juga Suriah.

Sebelumnya, AS mengklaim bahwa pemerintah Rusia mendalangi serangan senjata kimia di Idlib, Suriah. AS juga mengklaim Rusia secara tidak langsung bertanggungjawab atas serangan nahas itu. (Gdn/Nrm)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya