Wall Street Tertekan Kondisi Politik dalam Negeri AS

Pasar akan mencermati pernyataan Ketua Federal Reserve Janet Yellen dan Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi pada hari Jumat.

oleh Nurmayanti diperbarui 25 Agu 2017, 05:05 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2017, 05:05 WIB
Wall Street
(Foto: Forbes)

Liputan6.com, New York Wall Street merosot karena investor memilih langkah hati-hati terpicu ketidakpastian kondisi politik di Washington dan menjelang pernyataan bank sentral perihal kebijakan moneter. Para pimpinan bank sentral tengah berkumpul untuk menggelar pertemuan tahunan mereka di Jackson Hole, Wyoming.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 28,69 poin atau 0,13 persen menjadi 21.783,4. Sementara indeks S&P 500 turun 5,07 poin atau 0,21 persen ke posisi 2.438,97 dan Nasdaq Composite turun 7,08 poin atau 0,11 persen menjadi 6.271,33.

Pasar akan mencermati pernyataan Ketua Federal Reserve Janet Yellen dan Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi pada hari Jumat waktu setempat, guna mengetahui arah kebijakan moneter bank sentral. Kali ini, keduanya tidak diharapkan memberikan kebijakan baru.

Pandangan para bank sentral akan menjadi landasan pasar dalam dua minggu terakhir, ketika pasar saham tengah dipengaruhi kekhawatiran akan kondisi geopolitik di Semenanjung Korea, kekacauan di dalam Washington, dan komentar kontroversial Presiden Donald Trump.

Presiden Donald Trump memilih membuat konflik dengan sesama Republikan yang dukungannya dibutuhkan untuk memajukan agenda kebijakannya, dengan mengatakan bahwa para pemimpin kongres dapat menghindari kekacauan dalam plafon utang A.S. jika mereka telah memperhatikan nasehatnya.

"Ada dua cerita yang beredar di Washington akhir-akhir ini dan sampai pada tingkat tertentu, hal itu berdampak pada pasar - dapatkah Presiden sukses dengan agenda Washington secara keseluruhan, apakah itu plafon atau reformasi pajak - sejauh ini sepertinya hal itu tidak akan sederhana," kata Phil Blancato, CEO Ladenberg Thalmann Asset Management di New York.

Data ekonomi AS terbaru melukiskan gambaran yang beragam. Jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran meningkat dari yang diperkirakan minggu lalu. Sementara penjualan rumah tiba-tiba turun pada bulan Juli ke tingkat bulanan terendah tahun ini.

Sekitar 5,27 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di bawah rata-rata 6,08 miliar harian selama 20 sesi terakhir.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya