IHSG Menguat di Awal Pekan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada pembukaan perdagangan Senin awal pekan ini.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 09 Okt 2017, 09:15 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2017, 09:15 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada pembukaan perdagangan Senin awal pekan ini. Pada pembukaan pukul 09.01 WIB, Senin (9/10/2018), IHSG menguat 5 poin atau 0,08 persen ke posisi 5.911,07.

Ada 89 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Adapun, 37 saham melemah, dan 123 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.911,17 dan level terendah 5.905,37.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 7.149 kali dengan volume perdagangan 114,6 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 74,8 miliar.

Investor asing jual saham Rp 365,9 juta di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.501.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat, dipimpin oleh sektor industri dasar 0,39 persen kemudian sektor aneka industri naik 0,29 persen. Sementara sektor yang melemah dipimpin oleh saham tambang yang melemah 0,18 persen.

Saham-saham yang cetak top gainers antara lain saham KIOS naik 25 persen ke posisi Rp 700, saham KBLV menanjak 10,6 persen ke posisi Rp 880, dan saham MLIA melonjak 9,09 persen ke posisi Rp 600 per saham.

Sementara itu, saham-saham cetak top losers antara lain saham CANI turun 5,9 persen ke posisi Rp 348, saham MFIN melemah 3 persen ke posisi Rp 1.290 per saham, dan saham NIPS tergelincir 2,5 persen ke posisi Rp 388 per saham.Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada awal pekan ini. Rilis data cadangan devisa diharapkan masih menjadi katalis untuk IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, potensi pergerakan IHSG berada di rentang konsolidasi wajar dengan pengeluaran cukup besar.

William menuturkan, sejumlah sentimen akan memengaruhi IHSG, antara lain pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), harga komoditas, dan penjualan ritel yang diperkirakan meningkat. Selain itu, rilis data cadangan devisa pada akhir pekan lalu diharapkan mendorong optimisme investor terhadap ekonomi Indonesia. Tercatat cadangan devisa Indonesia sekitar US$ 129 miliar pada September 2017.

"IHSG akan bergerak di kisaran 5.861-5.988," ujar William dalam ulasannya, Senin (9/10/2017)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya