Debut Perdana, Saham Kapuas Prima Naik 70 Persen

Pada debut perdananya, saham perseroan dibuka seharga Rp 238 per saham kemudian naik Rp 98 per saham.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 16 Okt 2017, 09:46 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2017, 09:46 WIB
Saham PT Kapuas Prima Coal Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Liputan6.com/Achmad Dwi Apriyadi)
Saham PT Kapuas Prima Coal Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Liputan6.com/Achmad Dwi Apriyadi)

Liputan6.com, Jakarta Saham PT Kapuas Prima Coal Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan menjadi emiten ke-27 yang tercatat pada tahun ini dengan kode saham ZINC.

Pada debut perdananya, saham perseroan dibuka seharga Rp 238 per saham, naik Rp 98 atau 70 persen dari harga yang ditawarkan ke publik Rp 140 per saham.

Saham perseroan berada pada level tertinggi Rp 238 dan terendah Rp 238. Saham perseroan ditransaksikan sebanyak 2 kali dengan volume 4 lot. Nilai transaksi saham Rp 95,2 ribu.

Dalam aksi korporasi ini, perseroan melepas 550 juta saham ke publik. Sementara, saham pendiri sebanyak 4 miliar saham. Total saham tercatat menjadi 4,55 miliar saham.

Perseroan menawarkan saham ke publik dengan harga Rp 140 per saham dengan nominal Rp 100. Sehingga, dana segar yang diraih ialah Rp 77 miliar. Adapun kapitalisasi pasar perseroan menjadi Rp 637 miliar.

Perseroan akan menggunakan dana dari publik untuk belanja modal sebanyak 80 persen. Sementara sisanya sebanyak 20 persen untuk modal kerja.

Total aset perseroan hingga April 2017 sebesar Rp 625,2 miliar. Total liabilitas Rp 326,2 miliar. Perseroan memperoleh pendapatan sebesar Rp 106,8 miliar. Lalu, laba periode berjalan Rp 2,6 miliar.

Porsi kepemilikan saham perseroan usai IPO dan konversi obligasi (mandatory convertible bond/MCB) adalah sebagai berikut PT Sarana Inti Selaras 21,36 persen, Sim Antony 15,13 persen, Kioe Nata 13,05 persen, Budimulio Utomo 10,54 persen, Haroen Soedjatmiko 9,57 persen, William 9,56 persen, publik 10,89 persen, MCB JBA 4,95 persen, MCB ACL 4,95 persen.

Tonton Video Pilihan Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya