IHSG Masih Berpeluang Melemah

IHSG ditutup naik cukup tinggi pada perdagangan saham kemarin. IHSG naik 31,71 poin ke 6.005,78.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 01 Nov 2017, 06:32 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2017, 06:32 WIB
20161114-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11).Tekanan IHSG tersebut juga didorong saham-saham berkapitalisasi besar yang merosot. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi cenderung tertekan. Rentang gerak IHSG diproyeksi pada support 5.942, lalu resistance 6.020.

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, IHSG ditutup naik cukup tinggi pada perdagangan saham kemarin. IHSG naik 31,71 poin ke 6.005,78.

Lanjar mengatakan, penguatan tersebut didorong oleh sektor industri dasar dan konsumer.

"INTP dan GGRM menjadi pemimpin penguatan setelah merilis kinerja laporan keuangan yang cukup baik," kata dia di Jakarta, Rabu (1/11/2017).

Dia menambahkan, indeks saham juga didorong oleh aksi beli bersih investor asing. Aksi beli bersih investor asing tercatat cukup besar.

"Investor asing tercatat net buy Rp 516,45 miliar," ujar dia.

Sementara, bursa di Asia ditutup mayoritas tertekan. Indeks saham Topix, Hangseng, dan Shanghai kompak melemah.

"Bursa saham di Tiongkok tertekan setelah penurunan ukuran indeks kinerja pabrik yang di bawah ekspektasi," jelas dia.

Lanjar merekomendasikan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Kimia Farma Tbk (KAEF).

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya