Saham Facebook Kembali Seret Wall Street Turun

Sektor saham teknologi, di antara sektor berkinerja terbaik di pasar, berada di bawah tekanan baru-baru ini dipicu kekhawatiran tentang peraturan pemerintah yang seiring kasus Facebook.

oleh Nurmayanti diperbarui 28 Mar 2018, 05:16 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2018, 05:16 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Wall Street ditutup melemah tajam, dengan indeks utama mengalami penurunan keempat dalam lima sesi, didorong aksi jual pada sektor saham teknologi.

Melansir laman Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 344,89 poin, atau 1,43 persen menjadi 23.857,71. Sementara indeks S&P 500 kehilangan 45,93 poin, atau 1,73 persen, menjadi 2.612,62 dan Nasdaq melemah 211,74 poin, atau 2,93 persen, menjadi 7.008,81.

Sektor saham teknologi, di antara sektor berkinerja terbaik di pasar, baru baru ini kembali berada di bawah tekanan yang dipicu kekhawatiran tentang keluarnya peraturan pemerintah yang mengatur sektor ini seiring munculnya kasus Facebook.

"Ada banyak risiko di sini dan investor tidak suka ketidakpastian dan ini merupakan salah satu definisi ketidakpastian," ujar Peter Kenny, Ahli Strategi Pasar Senior Global Markets Advisory Group, di New York

Saham Facebook turun 4,9 persen menjadi US$ 152,22 dan turun hampir 15 persen pada bulan ini. Ini membuat indeks Nasdaq Internet mengalami penurunan persentase harian terburuknya sejak Juni 2016.

Dari 11 sektor utama pada indeks S & P 500, hanya saham konsumen, telekomunikasi, real estate dan utilitas yang berakhir di wilayah positif.

Sejak mencapai rekor pada 26 Januari, ekuitas terpukul kekhawatiran tentang meningkatnya inflasi, laju kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS, dan kemungkinan terjadinya perang dagang di pasar global. S & P 500 turun 9,1 persen dari level tertingginya.

Penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, mengkonfirmasi pada hari Senin bahwa para pejabat administrasi Trump telah meminta China untuk memotong tarif mobil impor, mengizinkan kepemilikan mayoritas perusahaan jasa keuangan asing dan membeli lebih banyak semikonduktor buatan AS dalam negosiasi untuk menghindari pengenaan tarif atas sejumlah barang-barang Cina. .

 

Kinerja Terbaik

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Pasar sempat bangkit kembali pada hari Senin, menuju momen terbaiknya sejak Agustus 2015 terpicu harapan bahwa dua ekonomi terbesar dunia bersedia untuk menegosiasikan kembali tarif dan ketidakseimbangan perdagangan.

Tetapi keuntungan itu terbukti sementara karena diganjal pelemahan sektor teknologi. Penurunan saham Facebook terus menekan sektor teknologi, yang turun 5,2 persen untuk bulan Maret dan berada pada jalur untuk bulan terburuknya sejak April 2016.

Selain Facebook, Saham Alphabet (GOOGL.O) juga turun 4,5 persen setelah pengadilan membahas kembali kasus hak cipta bernilai miliaran dolar yang dibawa Oracle Corp (ORCL.N) terhadap perusahaan.

Saham Tesla (TSLA.O) turun 8,2 persen setelah Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS membuka investigasi kecelakaan Tesla dan kebakaran kendaraan yang terjadi pekan lalu.

Sebanyak 7,57 miliar saham diperdagangkan, naik dibandingkan rata-rata untuk sesi selama 20 hari perdagangan terakhir sebesar 7,37 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya