Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia bergerak variatif pada pembukaan perdagangan hari ini (4/5/2018). Pasalnya, investor menantikan hasil diskusi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Dikutip dari CNBC, indeks saham Australia ASX 200 naik tipis 0,16 persen. Sektor saham keuangan membebani gerak ASX 200, sementara saham produsen emas mendulang untung.
Advertisement
Baca Juga
Indeks saham Kospi Korea Selatan merosot 0,31 persen. Penurunan terjadi di saham sektor otomotif dan teknologi, seperti perusahaan raksasa Samsung Electronics. Sementara itu, bursa saham Jepang tutup di Jumat ini.
Gerak variatif bursa saham Asia ini mengikuti laju wall street yang beragam. Indeks Dow Jones mencetak untung dengan kenaikan 5,17 poin ke level 23.930,15, sedangkan indeks utama AS lain, yakni S&P 500 dan Nasdaq terhempas.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin memimpin pejabat Donald Trump bertemu dengan para pejabat China untuk mendiskusikan perdagangan antar kedua negara di Beijing.
Sebelum perundingan tersebut, hubungan dua negara ekonomi terbesar di dunia ini tegang lantaran rencana pemerintah AS yang ingin membatasi beberapa perusahaan asal China untuk menjual peralatan telekomunikasi mereka di negeri Paman Sam.
"Melindungi IP dan mengurangi defisit perdagangan antara AS dengan China dengan jumlah, nampaknya masih cukup jauh atau tidak mungkin," kata Analis ANZ.
Investor pun menyoroti permasalahan hukum Trump. Dalam sebuah wawancara, salah satu tim pengacara Trump, Rudy Giuliani mengatakan bahwa Trump membayar pengacara pribadinya Michael Cohen untuk membayar artis film porno Stephanie Clifford alias Stormy Daniels.
Â
Selanjutnya
Di sisi lain, laporan kinerja keuangan perusahaan, HSBC akan mengumumkan laporan keuangan kuartal I pada hari ini. Sementara di Australia, Macquarie Group membukukan laba bersih setahun penuh sebesar 2,56 miliar dolar Australia atau USD 1,92 miliar. Sahamnya langsung mendaki 1,88 persen pada perdagangan pagi ini.
Dolar AS diperdagangkan 109,10 terhadap Yen Jepang atau merosot dari perdagangan kemarin yang sebesar 109,14. Indeks dolar terhadap beberapa mata uang berada di bawah level tertinggi dalam empat bulan di kisaran 92,420.
Harga minyak sedikit naik saat investor fokus pada kemungkinan AS memberlakukan sanksi baru terhadap Iran. Harga minyak mentah Brent berjangka AS naik 0,23 persen ke posisi USD 73,79 per barel. Sedangkan harga minyak WTI AS menguat 0,16 persen ke posisi USD 68,53 per barel.
Advertisement