Wall Street Reli Imbas Data Ekonomi AS yang Kuat

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street reli didorong sektor saham keuangan. Investor mencermati data ekonomi yang kuat dan kekhawatiran perang dagang.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Jun 2018, 05:00 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2018, 05:00 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street reli didorong sektor saham keuangan. Investor mencermati data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kuat dan kekhawatiran perang dagang.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones menguat 346,41 poin atau 1,4 persen ke posisi 25.146,39. Indeks saham S&P 500 bertambah 23,55 poin atau 0,86 persen ke posisi 2.772,35. Indeks saham Nasdaq naik 51,38 poin atau 0,67 persen ke posisi 7.689,24.

Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada KTT G7 yang digelar pekan ini.

Dia menuturkan, Trump tidak akan mundur dari langkah yang dia ambil di sektor perdagangan. Komentar tersebut menenangkan investor. Laporan sebelumnya mengutip sumber, pejabat AS menimbang tawaran oleh China untuk impor tambahan USD 70 miliar barang AS selama setahun. Ini karena China berusaha meredakan potensial perang dagang.

"Retorika perdagangan sekali lagi kembali dihubungkan. Ancaman proteksionisme kembali muncul, dan tenggelam lagi," ujar Mona Mahajan, Analis Allianz Global Investors, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (7/6/2018).

Pada pekan lalu, Trump mendorong pemberlakuan tarif 25 persen pada baja dan 10 persen untuk aluminium dari Kanada, Uni Eropa dan Meksiko. Meksiko pun membalas aksi AS tersebut dengan mengenakan tarif pada produk AS antara lain baja, babi dan lainnya.

Sementara itu, imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun naik ke level tertinggi dalam dua minggu ini. Hal itu terjadi usai data menunjukkan defisit perdagangan AS secara tak terduga turun ke level terendah dalam tujuh bulan pada April.

Ini mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal II.Sektor saham keuangan pun naik 1,8 persen dan mencatatkan penguatan terbesar di indeks saham S&P 500. Hal itu dipicu saham bank.

Suku bunga lebih tinggi akan membantu kinerja bank.Janna Sampson, co-chief investment OakBrook Investments LLC menuturkan, data ekonomi dan berita perdagangan menjadi alasan wall street menguat.

 

Selanjutnya

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Sedangkan dorongan terbesar indeks saham Nasdaq yaitu Comcast Corp yang sahamnya naik 3,8 persen. Saham Tesla melonjak 9,7 persen usai Chief Executive Officer (CEO) Tesla Elon Musk meyakinkan para pemegang saham membangun sekitar 5.000 unit mobil model 3 per minggu pada akhir Juni merupakan hal yang sangat mungkin.

Sementara itu, sektor saham teknologi mampu berbalik arah menguat dengan naik 0,5 persen. Saham Facebook menjadi hambatan terbesar di sektor saham teknologi.

Saham Facebook turun 0,8 persen imbas konfirmasi Facebook soal kolaborasi dengan empat perusahaan China untuk berbagi data pengguna.Indeks saham utilitas mencatatkan penurunan 2,1 persen di indeks saham S&P 500.

Di wall street, transaksi perdagangan saham tercatat 6,88 miliar saham dibandingkan rata-rata perdagangan dalam 20 sesi terakhir sekitar 6,64 miliar saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya