Dolar AS Makin Perkasa, IHSG Dibuka Menguat

IHSG dibuka rebound 25,96 poin atau 0,43 persen ke posisi 5.693,27

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 29 Jun 2018, 09:16 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2018, 09:16 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka rebound setelah anjlok 2 persen pada penutupan perdagangan kemarin pada 28 Juni 2018. Penguatan ditopang kenaikan seluruh sektor saham di tengah kondisi pelemahan rupiah ke level Rp 14.400 per dolar AS.

Pada pra pembukaan perdagangan saham hari ini (29/6/2018), IHSG bergerak di zona hijau dengan penguatan 24,36 poin atau 0,43 persen ke level 5.697,68. Sementara indeks LQ45 naik 0,70 persen ke level 887,17.

Penguatan berlanjut, dan IHSG dibuka mendaki 25,96 poin atau 0,43 persen ke posisi 5.693,27. Indeks LQ45 berada di zona hijau 0,64 persen ke level 886,98.

Sebanyak 115 saham menguat, 39 saham melemah, dan 97 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan pagi ini sebanyak 9.850 dengan volume 168,2 miliar senilai Rp 191,1 miliar.

Investor asing melakukan pembelian di seluruh pasar senilai Rp 31,71 miliar. Sedangkan kurs dolar AS diperdagangkan Rp 14.400.

Seluruh sektor saham kompak menguat. Tertinggi kenaikan sektor saham keuangan sebesar 0,98 persen, disusul sektor saham consumer goods sebesar 0,89 persen, dan sektor saham pertambangan yang menanjak 0,82 persen.

Tiga saham yang mencetak keuntungan tertinggi, yakni saham TNCA melonjak 24,41 persen, saham MFMI naik 23,81 persen, dan saham ATIC menguat 12 persen. Sedangkan saham-saham yang terperosok, yakni saham BTEK anjlok terkoreksi 6,77 persen, saham XDIF 6,74 persen, dan saham GDST melemah 4,46 persen.

IHSG tidak melemah sendirian di bursa regional. Indeks saham Hang Seng Hong Kong menguat 0,49 persen, indeks saham Shanghai naik 0,38 persen, dan indeks saham Taiwan terangkat 0,50 persen.

Sedangkan indeks saham Kospi Korea Selatan turun 0,74 persen, indeks Nikkei Jepang merosot 0,44 persen, dan indeks saham Strait Times susut 0,04 persen.

 

 

Prediksi Hari Ini

20161114-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Jumat (29/6/2018). Peluang teknikal rebound masih cukup besar pada IHSG.

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memprediksi IHSG berpotensi menguat pada perdagangan saham hari ini. Secara teknikal, lanjut dia, IHSG mematahkan (break out) support level.

"Diperkirakan IHSG akan bergerak mencoba menguat dengan rentan 5.650-5.790. Investor akan terfokus pada keputusan kebijakan moneter BI dan Kinerja manufaktur dan jasa di China," tutur dia kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji juga mengungkapkan, IHSG berpeluang menguat pada pergerakan indeks saham. Nafan menuturkan IHSG berpeluang rebound di kisaran 5.569 hingga 5.850.

Sementara itu, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya menuturkan, IHSG berpotensi konsolidasi. Ia menyatakan IHSG akan berada pada range 5640-5958.

"Pergerakan IHSG menjelang Rilis data perekonomian BI Rate terlihat masih berada dalam rentang konsolidasi wajar, support level diharapkan dapat terus dipertahankan dengan baik," kata William.

Saham Rekomendasi

IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk saham-saham yang mesti dicermati, Lanjar Nafi memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan juga PT PP (Persero) Tbk (PTPP). 

Sedangkan Nafan Aji merekomendasikan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Astra International Tbk (ASII), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), serta PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN). 

Kemudian ada William yang menyarankan saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan juga PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya