Jelang Rilis Data BPS, IHSG Diproyeksikan Tertekan

Secara teknikal, pola evening start pattern diasosiasikan sebagai momentum terkoreksi bagi indeks IHSG.

oleh Bawono Yadika diperbarui 06 Feb 2019, 06:30 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2019, 06:30 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Usai Perayaaan Hari Imlek, Performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak memerah pada perdagangan saham Rabu. IHSG diprediksi bergerak di rentang support dan resistance pada level 6.428-6.582.

Secara teknikal, pola evening start pattern diasosiasikan sebagai momentum terkoreksi bagi indeks. Selanjutnya IHSG diramalkan akan menuju ke area support.

Head of Binaartha Parama Sekuritas Muhammaf Nafan Aji menjelaskan, meski potensi apresiasi nilai tukar rupiah menambah katalis positif bagi indeks, IHSG diprediksi masih tetap akan tersungkur hari ini. Adapun IHSG ia perkirakan akan berlabuh di kisaran 6.428-6.582.

Melanjutkan, menjelang rilis data pertumbuhan perekonomian esok oleh Badan Pusat Statistik, indeks tampaknya diproyeksikan bearish (pesimis) terhadap kondisi pasar pada hari ini. IHSG kemungkinan melemah di rentang sekitar 6.500.

"Investor menunggu katalis baru menyusul data ekonomi Amerika yang solid pada Jumat dan pembicaraan perdagangan yang tidak meyakinkan di Washington.

 

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, jelang rilis data perekonomian IHSG akan terkoreksi di level 6424-6500," imbuh Head of Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat di Jakarta, Rabu (6/2/2019).

Untuk saham laik dikoleksi, mereka merekomendasikan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), dan PT Harum Energy Tbk (HRUM).

Kemudian direkomendasikan juga saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), serta PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya