Isu Perang Dagang Bawa Wall Street Bergerak Bervariasi

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping direncanakan kembali menggelar pertemuan puncak di Florida pada bulan ini untuk membahas perang dagang.

oleh Nurmayanti diperbarui 15 Mar 2019, 05:09 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2019, 05:09 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Wall Street ditutup bervariasi, dengan indeks S&P 500 tergelincir dipicu ketidakpastian mengenai kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China yang membuat investor gelisah.

Presiden AS Donald Trump dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan jika diskusi dengan China untuk mengakhiri perang dagang yang berlangsung selama berbulan-bulan mengalami kemajuan, meskipun Trump mengaku tidak bisa mengatakan apakah kesepakatan akhir akan tercapai.

Melansir laman Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 7,05 poin, atau 0,03 persen, menjadi 25.709,94. Sementara indeks S&P 500 kehilangan 2,44 poin, atau 0,09 persen, menjadi 2.808,48, dan Nasdaq Composite turun 12,50 poin, atau 0,16 persen, menjadi 7.630,91.

Trump dan Presiden Cina Xi Jinping direncanakan kembali menggelar pertemuan puncak di Florida pada bulan ini. Namun belum ada tanggal pasti yang ditetapkan. 

Bloomberg melaporkan pada hari Kamis bahwa pertemuan antara keduanya lebih mungkin terjadi pada awal April.

“Tetapi untuk menembus level pertahanan selanjutnya agaknya sulit. Ini menunjukkan bahwa kami mungkin berkisar antara 2.750 hingga 2.800 hingga kami mendapatkan jawaban untuk perdagangan China, Brexit, dan lainnya," kata Art Hogan, Kepala Strategi Pasar National Securities di New York merujuk pada level S&P 500.

Terkait Brexit, rencananya Parlemen Inggris akan memberikan suaranya terkait penundaan keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

 

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Adapun saham Boeing Co, eksportir tunggal AS terbesar ke China, tergelincir 1 persen. Pembuat pesawat terbesar di dunia itu memiliki masalah setelah jet 737 MAX dilarang terbang secara global menyusul kecelakaan fatal di Ethiopia pada hari Minggu.

Kemudian saham Facebook Inc turun 1,8 persen menjadi USD 170,17 setelah jaringan sosial terbesar di dunia ini terkena pemadaman besar selama sekitar 24 jam. Facebook mengatakan telah memulihkan layanan ke aplikasi utamanya dan Instagram.

Kemudian saham Adobe turun 2,1 persen dalam perdagangan yang diperpanjang setelah perusahaan memberikan perkiraan pendapatan yang mengecewakan untuk kuartal ini.

Yang masih tercatat naik adalah saham General Electric menguat 2,8 persen menjadi USD 10,30 setelah Chief Executive Larry Culp menetapkan target laba konservatif untuk tahun ini dan berjanji untuk tahun 2020 yang lebih baik. Saham Apple Inc naik 1,1 persen menjadi US 183,73.

Di sisi ekonomi, Laporan Departemen Perdagangan AS menunjukkan penjualan rumah turun lebih dari harapan pada bulan Januari, menunjukkan bahwa kelemahan pasar perumahan bertahan di awal kuartal pertama. Indeks perumahan PHLX turun 0,5 persen di tengah berita.

Kali ini, volume perdagangan mencapai 6,69 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 7,37 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya