Seluruh Sektor Menghijau, IHSG Dibuka Naik ke 6.451,75

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal sesi perdagangan saham Selasa pekan ini.

oleh Arthur Gideon diperbarui 26 Mar 2019, 09:15 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2019, 09:15 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal sesi perdagangan saham Selasa pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.175.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (26/3/2019), IHSG naik 29.66,41 poin atau 0,46 persen ke posisi 6.440,91.

Pada pembukaan perdagangan saham, IHSG menguat 40,11 poin atau 0,62 persen ke posisi 6.451,75. Indeks saham LQ45 naik 0,79 persen ke posisi 1.011,70. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 169 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Selain itu 34 saham melemah dan 110 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.453,74 dan terendah 6.439,58.

Total frekuensi perdagangan saham 15.942 kali dengan volume perdagangan saham 966 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 336 miliar. Investor asing jual saham Rp 5 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.175.

Sepuluh sektor saham pembentuk IHSG kompak menghijau. Sektor saham barang konsumsi naik 0,83 persen, dan bukukan kenaikan terbesar. Kemudian sektor saham manufaktur terangkat 0,79 persen dan sektor saham industri dasar naik 0,75 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan terbesar sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain saham AKPI naik 23,33 persen ke posisi Rp 740 per saham, saham ATIC mendaki 22,91 persen ke posisi Rp 1.100 per saham, dan saham DNAR menanjak 12,50 persen ke posisi Rp 272 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham INTD turun 12,79 persen ke posisi Rp 150 per saham, saham BKDP merosot 8,11 persen ke posisi Rp 68 per saham, dan saham STAR tergelincir 6,67 persen ke posisi Rp 75 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Prediksi Analis

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis PT Bahana Sekuritas Lathief Gunawan Mohamad menuturkan, sentimen IHSG hari ini lebih dipengaruhi oleh faktor global.

"Untuk besok masih kemungkinan besar mixed cenderung melemah. Ketidakpastian marketglobal membuat IHSG makin dalam terkoreksi," ujarnya saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (26/3/2019). 

Adapun dia memperkirakan IHSG cenderung tertekan dengan kisaran support 6.376 dan resistance 6.439.

Senada, Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengungkapkan, pergerakan indeks diperkirakan masih akan fluktuatif didorong oleh ketidakpastian terutama dari sentimen global setelah yield obligasi pemerintah Amerika Serikat menunjukkan tanda resesi.

Dia melanjutkan, IHSG kemungkinan terkoreksi pada rentang 6.376-6.459

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya