Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan koreksi pada perdagangan Senin, (3/2/2025). IHSG akan menguji posisi 7.010-7.035.
IHSG naik 0,50 persen ke posisi 7.109 dan disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan Jumat, 31 Januari 2025.
Advertisement
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG pun sudah menutup area gap yang berada di 7.150-7.166 meski ditutup di bawah moving average (MA)20 harian.
Advertisement
"Kami perkirakan, posisi IHSG masih rawan terkoreksi untuk menguji 7.010-7.035 dahulu, tetapi selama masih mampu berada di atas supportnya, IHSG berpeluang menguat ke 7.166-7.190,” ujar Herditya dalam catatannya.
Herditya menuturkan, IHSG berada di level support 6.967, 6.931 dan level resistance 7.190,7.341.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan rebound untuk menguji resistance garis moving average (MA) 20 harian dengan bearish candle dan volume rendah.
"Jika mampu breakput garis MA20, IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan breakout resistance garis MA50 untuk menguji resistance garis MA200,” kata Wafi.
Ia menuturkan, jika tidak mampu breakout garis MA20, IHSG berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji level terendah pada Januari 2025.
“Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.000-7.200,” kata Wafi.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance di level 7.070-7.200.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA).
Sementara itu, Wafi memilih saham PT Cisarua Mountain Dairy (CMRY), PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), dan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) - Buy on Weakness
Saham ADRO menguat 1,30% ke 2.330 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Posisi ADRO saat ini diperkirakan berada di awal wave [ii] dari wave 5, sehingga selama ADRO masih mampu berada di atas 2.250 sebagai stoplossnya, maka ADRO masih berpeluang menguat," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 2.280-2.320
Target Price: 2.370, 2.560
Stoploss: below 2.250
2.PT Bumi Resources Tbk (BUMI) - Spec Buy
Saham BUMI terkoreksi ke 118 dan masih didominasi oleh tekanan jual, pergerakannya pun belum mampu berada di atas MA20.
"Kami perkirakan, posisi BUMI saat ini sedang berada pada bagian akhir dari wave (b) dari wave [b], sehingga koreksinya relatif terbatas dan berpeluang menguat," kata dia.
Spec Buy: 113-116
Target Price: 130, 142
Stoploss: below 108
3.PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) - Buy on Weakness
Saham MDKA terkoreksi 0,95% ke 1.565 dan masih didominasi oleh tekanan jual, tetapi koreksinya masih tertahan oleh MA20. "Saat ini, posisi MDKA diperkirakan berada pada bagian dari wave B dari wave (A)," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 1.415-1.530
Target Price: 1.660, 1.895
Stoploss: below 1.330
4.PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) - Sell on Strength
Saham MAPA terkoreksi 0,51% ke 980 dan disertai dengan munculnya tekanan jual. Herditya menuturkan, saat ini, pihaknya perkirakan posisi MAPA sedang berada di akhir wave (b) dari wave [y] dari wave Y, sehingga pergerakannya relatif terbatas dan rawan terkoreksi.
"Adapun area koreksi yang dapat kami perkirakan berada pada rentang 755-820 dan dapat dijadikan sebagai area buyback," kata dia.
Sell on Strength: 985-1.005
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 31 Januari 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan pada Jumat (31/1/2025). Namun, penguatan IHSG tertahan pada sesi kedua perdagangan saham.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup naik 0,50 persen ke posisi 7.109,19. Indeks LQ45 bertambah 0,73 persen ke posisi 823,54. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.174,74 dan level terendah 7.095,67. Sebanyak 330 saham menguat sehingga angkat IHSG. Sementara itu, 277 saham melemah dan 196 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.108.574 kali dengan volume perdagangan 15,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.295.
Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham consumer nonsiklikal naik 1,02 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham keuangan bertambah 0,90 persen, sektor saham energi menguat 0,72 persen, sektor saham industri naik 0,31 persen. Lalu sektor saham teknologi dan sektor saham transportasi masing-masing menanjak 0,30 persen.
Sementara itu, sektor saham infrastruktur turun 1,3 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham basic merosot 0,34 persen, sektor saham consumer siklikal terpangkas 0,72 persen, sektor saham kesehatan susut 0,07 persen dan sektor saham properti melemah 0,17 persen.
Saham BBCA melambung jelang akhir pekan. Harga saham BBCA ditutup naik 3,28 persen ke posisi Rp 9.450 per saham. Harga saham BBCA dibuka naik 100 poin ke posisi Rp 9.250 per saham. Saham BBCA berada di level tertinggi Rp 9.500 dan level terendah Rp 9.225 per saham. Total frekuensi perdagangan 24.554 kali dengan volume perdagangan 1.286.148 saham. Nilai transaksi Rp 1,2 triliun.
Sementara itu, saham SMGA terperosok 4,62 persen ke posisi Rp 62 per saham. Harga saham SMGA dibuka stagnan di posisi Rp 65 per saham. Harga saham SMGA berada di level tertinggi Rp 65 dan level terendah Rp 61 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.229 kali dengan volume perdagangan 245.003 saham. Nilai transaksi Rp 1,5 miliar.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Saham TPIA menguat 1,43 persen ke posisi Rp 7.100 per saham. Harga saham TPIA dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 7.025 per saham. Harga saham TPIA berada di level tertinggi Rp 7.650 dan level terendah Rp 6.950 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.722 kali dengan volume perdagangan 433.613 saham. Nilai transaksi Rp 315,3 miliar.
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, penurunan tingkat suku bunga Bank Sentral Eropa, ditambah kuatnya data ekonomi Amerika Serikat telah membuat pasar bergoyang.
Dari dalam negeri, IHSG mampu mencatatkan kenaikan bahkan hingga di atas lebih dari 1 persen, Pilarmas Investindo menilai, hal itu memberikan sebuah gambaran akan harapan.
“Namun demikian, memang pergerakan naik dan turun, mencerminkan volatilitas yang tinggi di pasar untuk saat ini,” demikian seperti dikutip.
Advertisement