Sentimen Imbal Hasil Obligasi AS Bikin Wall Street Tertekan

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah seiring imbal hasil obligasi kembali turun.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Mar 2019, 05:00 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2019, 05:00 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah seiring imbal hasil obligasi kembali turun dan inversi berkepanjangan dalam kurva imbal hasil mendorong kekhawatiran perlambatan ekonomi AS.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones turun 32,14 poin atau 0,13 persen ke posisi 25.625,59. Indeks saham S&P 500 tergelincir 13,09 poin atau 0,46 persen ke posisi 2.805,37. Indeks saham Nasdaq susut 48,15 poin atau 0,63 persen ke posisi 7.643,38.

Imbal hasil acuan surat berharga 10 tahun merosot, tetapi  ke posisi terendah dalam 15 bulan. Ini seiring investor tetap fokus pada bank sentral global yang cenderung dovish.

Kurva imbal hasil terbalik untuk pertama kalinya terjadi sejak 2007 pada Jumat pekan lalu. Jika inversi berlanjut, beberapa ahli mengatakan, hal itu bisa menunjukkan kemungkinan resesi terjadi dalam satu hingga dua tahun.

Adapun saham bank dan keuangan merosot, dengan indeks sektor saham keuangan S&P 500 turun 0,4 persen di wall street.

"Kurva imbal hasil terbalik, itulah yang membuat investor khawatir dan itulah sebabnya Anda mendapatkan aksi jual di sini. Ini jelas merupakan indikator ekonomi yang melambat, dan apakah mengalami resesi atau tidak, tidak ada yang benar-benar tahu. Tapi ini akan membuat jeda di pasar," ujar Presiden Direktur Alan B. Lancz and Associates Inc, Alan Lancz, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (28/3/2019).

 

Volume Perdagangan Tipis

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Kekhawatiran tentang pertumbuhan global baru-baru ini meningkat di tengah data ekonomi yang melemah. Bank sentral AS atau the Federal Reserve pun cenderung kurang agresif dan berpotensi tidak menaikkan suku bunga lagi pada 2019.

Bank sentral Eropa juga menunda rencana kenaikan suku bunga di tengah meningkatnya ancaman pertumbuhan.

Saham Lennar Corp naik 3,9 persen seiring produsen rumah mengatakan pasar perumahan akan membaik. Sementara itu, saham KB Home menguat 2,7 persen.

Saham Centene Corp susut lima persen, usai firma asuransi kesehatan mengatakan akan membeli perusahaan yang pesaingnya lebih kecil, WellCare Health Plans Inc senilai USD 15,27 miliar. Saham WellCare melonjak 12,3 persen.

Volume perdagangan saham di wall street tercatat 6,97 miliar saham AS. Angka ini dibandingkan rata-rata perdagangan saham 7,64 miliar saham selama 20 hari sesi perdagangan terakhir.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya