Liputan6.com, Jakarta - Sehari usai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) merosot sepanjang sesi pertama perdagangan saham, Kamis, 18 April 2019.
Berdasarkan data RTI, saham emiten yang salah satunya dipegang oleh Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno ini dibuka turun 10 poin ke posisi 3.830 per saham dari penutupan perdagangan Selasa, 16 April 2019 yakni di posisi Rp 3.840 per saham.
Lantas, apakah tergelincirnya saham Saratoga Investama Sedaya ini merupakan efek dari Pilpres 2019?
Advertisement
Baca Juga
Menjawab pertanyaan tersebut, Associate Director of Research and Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus, Nico Demus menyatakan, persepsi dan opini yang beredar terkait pergerakan IHSG dan korelasinya terhadap Pilpres cenderung terlalu tinggi.
"Tapi saya yakin kita semua sudah tahu kenapa saham Saratoga turun beberapa waktu lalu. Namun saya juga meyakini bahwa saham tersebut akan back on the track secepatnya," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (22/4/2019).
Dia menilai, tidak selamanya persepsi politik akan mempengaruhi pergerakan saham suatu emiten. Menurut dia, patut juga dilihat faktor lainnya seperti fundamental perusahaan, sehingga terbentuk valuasi terhadap kinerja perusahaan yang sesungguhnya.
"Justru akan lebih mengkhawatirkan apabila penurunan saham Saratoga misalnya dikarenakan kinerja keuangan yang tidak baik. So far Saratoga masih akan baik-baik saja," serunya.
Meski punya dampak sesaat terhadap pergerakan saham, ia mengatakan, laju saham Saratoga Investama Sedaya tetap akan tertolong bila fundamental perusahaannya kuat.
"Selama fundamental perusahannya bagus tentu perusahaan akan survive dalam jangka waktu panjang," tegas dia.
Â
Â
* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini
Â
Sandiaga Uno Jor-joran Jual Saham
Sebelumnya, Sandiaga Uno merupakan sosok terkaya di antara para peserta pilpres 2019. Ia pun santer dilaporkan sebagai penyokong dana kampanye Prabowo Subianto.
Berdasarkan laporan KPU, jumlah kekayaan sandiaga Uno mencapai Rp 5 triliun. Jumlah itu didominasi surat berharga sebear Rp 4,7 triliun.
Kekayaan Sandiaga Uno utamanya berasal dari Saratoga, sebuah perusahaan investasi yang ia dirikan pada tahun 1997 tahun lalu.
Pada pilpres 2019 ini, Sandiaga Uno diketahui menjual jutaan saham miliknya di Saratoga. Berikut Liputan6.com tampilkan daftar penjualan saham dan uang yang dikumpulkan Sandiaga Uno,
Mulai dari Oktober 2018:
2 dan 3 Oktober: 672 juta saham
Total: Rp 194,08 miliar
8 Oktober: 28 juta saham
9 Oktober: 2,1 juta saham
Total: Rp 113,71 miliar
Akhir November dan awal Desember 2018:
Sandiaga Uno terkuak sempat menjual saham pada akhir November hingga awal Desember 2019.
27 November: 5 juta saham
28 November: 15,90 juta saham
3 Desember: 10 juta saham
4 Desember: 10,9 juta saham
Total: Rp 157,8 miliar
Â
Advertisement
Sandiaga Uno Terus Jual Saham
Akhir tahun 2018:
Setelah terkuak menjual saham selama empat kali, Sandiaga Uno lanjut menjual saham dalam tiga tahap sebagai penutup tahun.
6 Desember: 7 juta saham
7 Desember: 5 juta saham
11 Desember: 5,05 juta saham
Total: Rp 64,38 miliar
Maret 2019:
Sebulan sebelum pemilu, Sandiaga Uno kembali menjual saham Saratoga.
Maret:
20 Maret: 6,4 juta saham
26 Maret: 2 juta saham
Total: Rp 31,71 miliar
Â
Seminggu Sebelum Pemilu
Seminggu sebelum pencoblosan, Sandiaga Uno kembali menjual saham Saratoga. Ia pun menegaskan bahwa tujuan penjualan saham ini adalah untuk divestasi.Â
Setelah transaksi tersebut, kepemilikan Sandiaga atas saham SRTG turun menjadi 586.365.429 atau setara dengan 21,61 persen, dari sebelumnya 605.365.429 atau sama dengan 22,31 persen saham.
April 2019:
8, 9, 10, 12 April: 19 juta saham
Total: Rp 71,7 miliar
Jumlah keseluruhan saham yang Sandiaga Uno jual adalah sebesar Rp 632,8 Miliar.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Advertisement