Liputan6.com, Jakarta - Wall Street tertekan pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Pendorong penurunan bursa saham di Amerika Serikat ini karena penurunan saham-saham di sektor energi. Sementara, pelaku pasar juga tengah mencerna komentar dari Gubernur Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).
Mengutip Reuters, Jumat (3/5/2019), Dow Jones Industrial Average turun 122,35 poin atau 0,46 persen menjadi 26.307,79. Untuk S&P 500 kehilangan 6,21 poin atau 0,21 persen menjadi 2.917,52. Sedangkan Nasdaq Composite turun 12,87 poin atau 0,16 persen menjadi 8.036,77.
Indeks sektor energi turun paling besar di antara sektor lainnya di dalam S&P 500 dengan jatuh 1,71 persen dan memperpanjang penurunan yang telah dialami sebelumnya. Harga minyak turun AS lebih dari 2 persen di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan.
Advertisement
Baca Juga
Komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell membuat beberapa investor berharap bahwa Bank Sentral AS akan bergerak memangkas suku bunga acuan pada tahun ini. Namun memang ada beberapa investor lain yang merasa bahwa penurunan suku bunga bukan aksi yang tepat.
"Saya tidak berpikir investor mencari penurunan suku bunga saat ini. Tetapi dari kondisi yang ada juga tidak menngarah kepada kenaikan suku bunga," kata analis Bokeh Capital Partners, Pittsburgh, AS, Kim Forrest.
Indeks S&P 500 yang baru-baru ini mencatat rekor tertinggi diperkirakan menjadi alasan Wall Street mengalami tekanan pada perdagangan Kamis.
"Saham telah bergerak naik dan biasanya ketika terjadi pergerakan yang cukup depat investor kemudian akan sedikit berhati-hati," kata Quincy Krosby, analis Prudential Financial di Newark, New Jersey, AS.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Laporan Keuangan
Lebih dari 350 perusahaan yang terdaftar dalam indeks S&P 500 telah melaporkan hasil pada kuartal pertama. Analis memperkirakan pendapatan naik 0,7 persen, dibandingkan dengan penurunan 2 persen yang diperkirakan pada awal April, menurut data Refinitiv.
Saham Kellogg Co turun sekitar 3,4 persen setelah perusahaan pembuat sereal dan makanan ringan ini mengatakan akan mengganti kepala keuangannya dan melaporkan penurunan pendapatan kuartal pertama.
Sedangkan saham pembuat burger vegan Beyond Meat Inc berakhir menguat 163 persen dalam debut di pasar mereka pada hari Kamis.
Advertisement