Communication Cable System Catatkan Saham Perdana di BEI

Sebesar 93 persen dana IPO akan digunakan untuk belanja modal sejalan dengan rencana mengembangkan proyek fiber optic submarine cable (Proyek FO Submarine).

oleh Bawono Yadika diperbarui 18 Jun 2019, 07:30 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2019, 07:30 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Karena hal tersebut, Jokowi memberi apresiasi kepada seluruh pelaku industri maupun otoritas pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar modal Indonesia kembali kedatangan emiten baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Communication Cable Systems (CCSI) akan mencatatkan saham perdana di papan pengembangan BEI pada perdagangan saham Selasa (18/6/2019).

Manajemen Perseroan mengatakan, harga Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO) saham CCSI tercatat sebesar Rp 250 per saham.

Perusahaan menawarkan 200 juta saham baru atau sebanyak 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Dengan begitu, jumlah seluruh nilai penawaran umum sebesar Rp 50 miliar.

Adapun 93 persen dana IPO akan digunakan untuk belanja modal sejalan dengan rencana perseroan mengembangkan proyek fiber optic submarine cable (Proyek FO Submarine) yang akan dilaksanakan pada periode 2019-2020.

"Sisanya akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pengoperasian Proyek FO Submarine tersebut," ucap manajemen.

Adapun Perseroan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi efek. Head of Investment Banking UOB Kay Hian Sekuritas, John Octavianus sebagai penjamin emisi efek mengungkapkan, pada saat penawaran awal, terjadi oversubscribed hingga dua kali permintaan.

Sebagai informasi, CCSI merupakan salah satu pemasok kabel laut serat optik, kabel darat dan pipa HDPE untuk mega proyek Palapa Ring yang merupakan proyek pembangunan serat optik dengan panjang 36.000 kilometer yang terbentang di seluruh Indonesia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menyusul Bali United, BEI Dorong Arema Lepas Saham di Pasar Modal

IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,33% atau 18,94 poin ke level 5.693,39, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Klub bola nasional PT Bali Bintang Sejahtera Tbk atau Bali United resmi melantai atau mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pagi ini.

Perusahaan berkode BOLA ini menjadi klub sepak bola pertama yang mencatatkan saham perdana atau Innitial Public Offering (IPO) di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, selain Bali United, ada klub sepak bola lainnya yang juga berpotensi melantai di bursa saham yaitu klub sepak bola Arema.

Dia menjelaskan, BEI sudah melakukan pendekatan dengan klub Arema dan diharapkan dapat melakukan aksi serupa, yakni IPO menyusul Bali United. 

"Dengan Arema sudah ketemu sebelum libur Lebaran kemarin. Jadi begini, Arema sudah kita lakukan pendekatan dan mereka sekarang sedang concern internal dulu, apa saja yang perlu dipersiapkan," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Senin (17/6/2019).

Selaku otoritas bursa, pihaknya tentu berharap Arema dapat secepat mungkin melakukan aksi IPO. Namun, aksi korporasi itu ditentukan sejauh mana pihak internal Arema mempersiapkan rencana IPO tersebut.

"Ya tergantung pengurus internalnya dulu. Kita beri kesempatan mereka untuk mencerma. Dari kita ya kita sih berharapnya semua bisa tahun ini," ucapnya.

Selain itu, Nyoman menambahkan, pendekatan juga dilakukan pada klub sepak bola lainnya yakni Persija dan Persib. Namun, untuk kedua klub ini belum sampai pada tahap pertemuan.

"Persija dan Persib kita sudah lakukan pendekatan, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa ketemu," tambahnya. Dengan begitu akan banyak klub bola yang menyusul Bali United melantai di BEI.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya