Seluruh Sektor di Zona Merah, IHSG Ditutup Terjun Bebas ke 6.175,7

Pada penutupan perdagangan saham Senin (5/8/2019), IHSG melemah 164,47 poin atau 2,59 persen ke level 6.175,7

oleh Septian Deny diperbarui 05 Agu 2019, 16:12 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2019, 16:12 WIB
IHSG Ditutup Terjun Bebas ke 6.175,7
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung melemah tipis 0,55% dalam sepekan seiring dana asing masih masuk ke bursa saham Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tajam pada perdagangan awal pekan ini. Seluruh sektor pembentuk saham berada di zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham Senin (5/8/2019), IHSG melemah 164,47 poin atau 2,59 persen ke level 6.175,7. Indeks saham LQ45 juga turun 3,24 persen ke posisi 975,75.

Sebanyak 365 saham di melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 96 saham menguat dan 97 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 513.598 kali dengan volume perdagangan 16,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,9 triliun.

Investor asing jual saham Rp 1,07 triliun di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.225.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya melemah. Pelemahan tersebut dipimpin oleh sektor infrastruktur yang turun 3,71 persen, diikuti sektor keuangan turun 2,9 persen, dan sektor industri dasar turun 2,72 persen.

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah antara lain SDRA turun 20,73 persen ke Rp 650 per saham, RDTX merosot 20 persen ke Rp 7.000 per saham dan WICO turun 14,75 persen ke Rp 520 per saham.

Sementara saham-saham yang menguat antara lain MKNT yang naik 33,96 persen ke Rp 71 per saham, TFCO naik 24,56 persen ke Rp 710 per saham dan MINA naik 14,15 persen ke Rp 1.775 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Sesuai Prediksi

20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal bakal perkasa pada perdagangan saham di awal pekan ini. Alasannya, tren naik mingguan terlihat pada laju indeks untuk hari ini.

Analis Senior PT KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarko menuturkan, aksi jual kaum beruang akibat volatilitas regional telah menahan kenaikan IHSG selama sepekan pada minggu lalu. Tetapi, secara grafik indeks hari ini mengindikasikan sinyal positif.

"Kalau dilihat secara kacamata grafik mingguan, maka IHSG telah membentuk kaki trend naik (up-leg) untuk mendukung kenaikan berikutnya di atas level 6.400 ke 6.470-6.500," terangnya Senin (5/8/2019).

Adapun untuk investor, dia menganjurkan untuk melakukan akumulasi positioning buy di beberapa saham big cap maupun lapis dua pilihan. Salah satunya ialah saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat mengungkapkan, IHSG secara teknikal akan bergerak menguji support dan mencoba berbalik menutup gap yang terbentuk. Kata dia, IHSG berpeluang menguat dan bergerak ke arah zona hijau dalam rentang support di level 6.301 dan resistance di level 6.372.

Untuk saham rekomendasi, pihaknya kali ini menyarankan investor mengoleksi saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), hingga saham PT United Tractors Tbk (UNTR).

Sedangkan dari Yuganur, pihaknya menganjurkan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Waskita Beton Tbk (WSBP), PT Indotambang Raya Tbk (ITMG), serta saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI).  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya