Melihat Kinerja Widodo Makmur Unggas Sebelum IPO

Sebelum melakukan IPO (Initial Public Offering), berikut kinerja PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WIIM) pada 2020

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 18 Mar 2021, 21:57 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2021, 21:57 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Liputan6.com, Jakarta - Bergerak di sektor perunggasan,  PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU), resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 2 Februari 2021.

Sebelum melakukan IPO (Initial Public Offering), berikut kinerja perusahaan pada 2020. Dalam keterangan resminya, Wahyu Andi Susilo, Direktur Keuangan PT Widodo Makmur Unggas menyebut pencapaian revenue perseroan di ujung tahun 2020 mencapai Rp1,1 triliun.

"Kami juga mendapatkan gross profit margin 13,4 persen atau setara dengan Rp154 miliar rupiah di ujung tahun 2020," ujar dia secara virtual, Kamis (18/3/2021).

Selain itu, perolehan ebitda margin yang mampu dihasilkan perseroan pada periode yang sama mencapai 10,4 persen atau setara dengan Rp119 miliar.

"Diikuti dengan net profit margin kami di 6,4 persen atau Rp72 miliar. Total aset kami berada di angka Rp1,4 triliun, total liabilities Rp746 miliar, diikuti oleh total equity sebelum IPO yakni Rp673 miliar," ujarnya.

Sebelumnya, PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 2 Februari 2021.

Berdasarkan surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saham WMUU masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) Dalam surat tersebut, OJK telah menerbitkan satu keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan terkait dengan penetapan Efek Syariah. Yaitu Keputusan Nomor: KEP-03/D.04/2021 tentang Penetapan Saham PT Widodo Makmur Unggas Tbk sebagai Efek Syariah pada tanggal 22 Januari 2021.

Adapun pada debut, saham WMUU ditutup pada level 242, naik 62 poin atau 34,44 persen, atau mengalami auto reject atas (ARA). Sepanjang hari pergerakan harganya ada di level 187-242.

Ke depan, emiten yang bergerak di sektor peternakan ayam terintegrasi ini, akan tetap on the track untuk merealisasikan target kinerja pada 2021.

Adapun perseroan menargetkan belanja modal atau capital expenditure (capex) menjadi Rp 1,5 triliun dari semula Rp 1,9 triliun.  

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Widodo Makmur Unggas Mulai Ekspor pada Kuartal II

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Widodo Makmur Unggas Tbk, perusahaan bergerak di sektor perunggasan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 2 Februari 2021 dengan kode emiten WMUU. Usai menjalankan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO), Perseroan akan merealisasikan rencana ekspor ke negara tetangga pada pertengahan tahun ini.

Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Widodo Makmur Unggas Tbk, Tri Mahawijaya Herlambang, menyatakan Perseroan akan merealisasikan rencana ekspor ke negara tetangga pada 2021. Apalagi kelengkapan dokumen dan fasilitas produksi yang telah dibangun berstandar dan bersertifikat internasional. 

"Paling tidak di kuartal II atau III, kita sudah mulai ekspor ke negara tetangga," kata dia, Rabu (3/1/2021).

Sementara itu, Komisaris Utama PT Widodo Makmur Unggas Tbk Tumiyana mengatakan, perseroan akan tetap on the track untuk merealisasikan target kinerja di tahun 2021 dengan revisi target belanja modal atau capital expendicture (capex) menjadi Rp 1,5 triliun dari semula Rp 1,9 triliun. 

"Capex on progress, pendapatan masih dalam posisi tidak akan dikoreksi,” kata Tumiyana. 

Dia menuturkan, penggunaan dana capex masih sesuai rencana untuk memenuhi fasilitas produksi, merampungkan pabrik pakan ternak yang ada di Ngawi pada kuartal IV-2021, dan peningkatan volume ayam broiler.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya