Unilever Indonesia Andil Pelopori Vaksinasi Gotong Royong

Pada Vaksinasi Gotong Royong, PT Unilever Indonesia Tbk mengerahkan sekitar 320 karyawannya untuk divaksin.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 18 Mei 2021, 18:19 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2021, 18:19 WIB
Isi Pesan Presiden Joko Widodo saat Meninjau Peresmian Program Vaksinasi Gotong Royong di pabrik Unilever Indonesia/dok. Unilever
Isi Pesan Presiden Joko Widodo saat Meninjau Peresmian Program Vaksinasi Gotong Royong di pabrik Unilever Indonesia/dok. Unilever

Liputan6.com, Jakarta - Vaksinasi gotong royong mulai dijalankan pada Selasa, (18/5/2021). Sebanyak 19 perusahaan diketahui akan memulai program vaksinasi tahap pertama tersebut.

Salah satu dari 19 perusahaan tersebut yakni PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Presiden Direktur PT Unilever Tbk, Ira Noviarti mengatakan, program Vaksinasi Gotong Royong juga yang pertama di Indonesia dengan swasta menyuntikkan vaksin untuk pekerjanya.

"Inisiatif yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk menggandeng perusahaan swasta, ini merupakan pelopor di Indonesia. Dan untuk Unilever Global pun ini yang pertama. Jadi kita bahagia hari ini bisa lakukan hal tersebut,” kata Ira dalam video konferensi, Selasa (18/5/2021).

Vaksinasi Gotong Royong perdana yang berlangsung Selasa, 18 Mei 2021 ditinjau langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ira menambahkan, upaya yang telah dilakukan manajemen Perseroan antara lain memberikan edukasi mengenai vaksin.

Dengan informasi yang cukup, diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bagi karyawan untuk bersedia mengikuti vaksinasi. Pada Vaksinasi Gotong Royong perdana ini, PT Unilever Indonesia Tbk mengerahkan sekitar 320 karyawannya untuk divaksin.

"Sejauh ini partisipasi yang akan mengikuti vaksin itu sangat menggembirakan. Jadi kita hari ini memulai dengan 320 karyawan tapi akan kita teruskan di mana kita akan memvaksinasi kurang lebih 10 ribu peserta, baik dari karyawan dan juga keluarganya," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Vaksinasi Gotong Royong Dimulai, Jokowi Berharap Bisa Lindungi Pekerja dari COVID-19

Isi Pesan Presiden Joko Widodo saat Meninjau Peresmian Program Vaksinasi Gotong Royong di pabrik Unilever Indonesia/dok. Unilever
Isi Pesan Presiden Joko Widodo saat Meninjau Peresmian Program Vaksinasi Gotong Royong di pabrik Unilever Indonesia/dok. Unilever

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong perdana bagi para pekerja di PT Unilever Indonesia, Cikarang, Kabupaten Bekasi hari ini, Selasa (18/5/2021).

Dalam dialog virtualnya dengan perwakilan perusahaan, Jokowi berharap agar dengan dimulainya vaksinasi COVID-19 Gotong Royong di lingkungan industri, diharapkan para pekerja manufaktur, pabrik, dan lokasi-lokasi produktif lain dapat terlindungi dari COVID-19.

"Dan kita harapkan kawasan-kawasan produksi, kawasan-kawasan industri, pabrik, dan perusahaan-perusahaan yang produktif ini akan bisa bekerja lebih produktif lagi dan tidak terjadi penyebaran COVID di perusahaan-perusahaan," ujarnya.

Dalam konferensi persnya, dikutip dari siaran di saluran Youtube Sekretariat Presiden, Jokowi juga berharap agar vaksinasi Gotong Royong juga bisa mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada target 181,5 juta penduduk di Indonesia.

"Kita berharap nantinya di bulan Agustus atau maksimal di bulan September, sudah mencapai jumlah kurang lebih 70 juta yang divaksin sehingga kita harapkan di bulan-bulan itu, kurvanya sudah berada di bawah."

"Dan kita harapkan terutama perusahaan, pabrik, industri, semuanya bisa berproduksi dalam suasana yang normal kembali," imbuh Jokowi.

Selain di Unilever, Vaksinasi Gotong Royong perdana hari ini dilaksanakan di 18 perusahaan lainnya. Adapun vaksin COVID-19 yang digunakan adalah vaksin Sinopharm.

Dalam kesempatan yang sama, Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan juga mengingatkan agar para pekerja yang sudah divaksin COVID-19 untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan.

"Kita bisa melihat dimana-mana, terutama di negara-negara tetangga, bahwa penularan mata rantai COVID-19 ini semakin hari semakin lebih ganas. Ini juga harus kita jaga untuk sampai tidak terjadi membludaknya penularan tersebut," katanya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya