Bursa Saham Asia Menghijau, Indeks Jepang Nikkei Pimpin Penguatan

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada awal pekan ini seiring mencermati data inflasi Amerika Serikat.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 24 Mei 2021, 09:04 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2021, 09:04 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Senin pagi, (24/5/2021). Indeks saham Jepang Nikkei memimpin penguatan.

Di Jepang, indeks saham Nikkei naik 0,8 persen pada awal perdagangan saham. Indeks saham Topix menguat 0,67 persen.

Di Korea Selatan, indeks saham Kospi menanjak 0,13 persen. Indeks saham Australia ASX menanjak 0,17 persen, dan sebagian besar sektor saham menguat.

Namun, sektor saham tambang tertekan dengan saham Rio Tinto turun 0,2 persen, saham Fortescue melemah 0,67 persen dan saham BHP mendatar.

Sesi bursa saham Asia ini setelah pekan lalu gerak bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street membukukan penurunan. Indeks saham berjangka AS sedikit berubah. Dilansir dari CNBC, Senin (24/5/2021).

Pada pekan lalu, data menunjukkan kebangkitan yang kuat oleh sektor jasa baik di AS dan Eropa karena bisnis kembali dibuka setelah lockdown dan diuntungkan dari pemulihan permintaan global.

"Perdebatan di pasar keuangan sekarang bukan tentang seberapa cepat produk domestik bruto (PDB) dapat pulih tetapi lebih kepada bentuk pemulihan,” tulis Analis ANZ Research dalam catatan pagi.

Analis mengatakan perlu waktu untuk menjawab pertanyaan seputar inflasi tetapi mengharapkan the Federal Reserve untuk memandu pasar dengan tepat.

"Kami melihat sedikit prospek pejabat the Fed akan mengubah pedoman baru-baru ini karena kenaikan harga bersifat sementara, tetapi Fed akan merespons dengan tepat jika tidak,” tulis analis.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Indeks Dolar AS

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Di sisi lain, indeks dolar AS diperdagangkan di kisaran 89,98, tergelincir dari level sebelumnya 90,08. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 108,91.

Harga minyak pada jam perdagangan Asia menguat. Harga minyak Amerika Serikat naik 0,46 persen ke posisi USD 63,87 per barel. Sedangkan harga minyak Brent menanjak 0,41 persen ke posisi USD 66,71 per barel.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya