Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah kembali memperpanjang kebijakan PPKM Level 4, 3 dan 2 di Jawa dan Bali hngga 23 Agustus 2021. Hal ini karena ada penurunan kasus selama PPKM dijalankan. Terbukti tren kasus konfirmasi COVID-19 yang pada 15 Agustus 2021 turun hingga 76 persen dan kasus aktif turun 53 persen dari titik puncaknya.
Lalu bagaimana dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)? Melihat kebijakan ini, Direktur Equator Swarna Investama, Hans Kwee menuturkan, kebijakan ini tak akan berpengaruh banyak pada laju IHSG.
Baca Juga
"Untuk PPKM diperpanjang mungkin sentimennya negatif bagi pasar, tapi kita melihat ada relaksasi yang dilakukan pemerintah ditambah lagi penurunan jumlah kasus yang terjadi, terutama Jawa Bali. Tingkat penghuni rumah sakit juga turun, ini seharusnya jadi sentimen positif," tuturnya kepada Liputan6.com, Selasa (17/8/2021).
Advertisement
Selain itu, Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana juga menegaskan bila laju IHSG akan tetap berada di angka 6.000 hingga 6.100 meskipun PPKM kembali diterapkan.
"Kalau saya lihat pasar saham enggak akan kemana-mana lagi berada di kisaran 6.000-6.100. Untuk PPKM diperpanjang, cuma saya melihatnya kemungkinan akan diperpanjang lagi, kemungkinan September baru bisa dibuka," katanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
IHSG Turun 1,03 Persen pada 9-13 Agustus 2021
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kapitalisasi pasar bursa merosot pada 9-13 Agustus 2021. IHSG turun 1,03 persen dari 6.203,43 menjadi 6.139,49.
IHSG yang tergelincir tersebut juga mendorong nilai kapitalisasi pasar bursa merosot 1,08 persen. Kapitalisasi pasar susut Rp 80,6 triliun menjadi Rp 7.400,65 triliun dari Rp 7.481,27 triliun pada pekan lalu.
Rata-rata frekuensi harian bursa juga turun 5,96 persen menjadi 1.573.789 transaksi dari 1.673.495 transaksi. Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa juga tergelincir 13,24 persen menjadi 23,448 miliar saham dari 27,025 miliar saham pada pekan lalu. Demikian mengutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu, 14 Agustus 2021.
Investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp 447,51 miliar, sedangkan sepanjang 2021 investor asing mencatat beli bersih Rp 18,19 triliun.
Meski demikian, rata-rata nilai transaksi harian mencatatkan peningkatan 3,64 persen menjadi Rp 15,602 triliun dari Rp 15,054 triliun pada pekan lalu.
Advertisement