Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan saham Kamis pagi (19/8/2021). Bursa saham Asia Pasifik turun mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang tertekan.
Tekanan terhadap bursa saham AS seiring investor respons hasil risalah pertemuan bank sentral AS atau the Federal Reserve pada Juli 2021.
Baca Juga
Di Jepang, indeks Nikkei turun 0,52 persen pada awal perdagangan. Indeks Topix melemah 0,52 persen. Indeks Korea Selatan Kospi tergelincir 0,49 persen. Di Australia, indeks saham ASX merosot 0,61 persen. Australia akan rilis data pekerjaan pada Juli 2021. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang susut 0,24 persen. Demikian mengutip dari laman CNBC, Kamis pekan ini.
Advertisement
Di wall street, indeks Dow Jones tersungkur 382,59 poin ke posisi 34.960,69. Indeks S&P 500 melemah 1,07 persen ke posisi 4.400,27. Indeks Nasdaq tergelincir 0,89 persen ke posis 14.525,91.
Wall street tertekan setelah rilis the Fed pada Juli 2021 keluar. Dari risalah itu menunjukkan the Fed akan mengurangi pembelian obligasi pada 2021.
“Ke depan, sebagian besar anggota the Fed mencatat, asalkan ekonomi berkembang secara luas seperti yang mereka antisipasi, mereka menilai mungkin tepat untuk mulai mengurangi laju pembelian aset tahun ini,” bunyi risalah tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Indeks Dolar AS
Harga minyak pada jam perdagangan di Asia melemah. Harga minyak berjangka Brent turun 1,14 persen menjadi USD 67,45 per barel. Harga minyak berjangka AS merosot 1,39 persen menjadi USD 64,55 per barel.
Indeks dolar AS berada di posisi 93,19 dari posisi sebelumnnya 92,8. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 109,85 per doalr AS.
Advertisement