DNET Bidik Pelanggan Ini demi Genjot Bisnis Telekomunikasi

PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) melalui anak usahanya PT Mega Akses Persada genjot bisnis telekomunikasi.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Sep 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2021, 06:00 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) melalui anak usahanya PT Mega Akses Persada mengembangkan sektor telekomunikasi dengan bisnis jaringan serat optik lebar dan akan menjadi salah satu penopang kinerja pada 2021.

Anak usaha perseroan yaitu PT Mega Akses Persada melalui merek dagang FiberStar mengembangkan jaringan serat optik pita lebar untuk melayani pelanggan di Indonesia.

Jaringan telah menjangkau 17 provinsi, 135 kota/kabupaten dengan panjang gelaran mencapai 28.714, atau naik 62,6 persen dari 2019. Jumlah sambungan pelanggan (home passed) mencapai 656.975 dengan ARPU sebesar Rp 168.000 untuk layanan residensial dan Rp 7.136.000 untuk layanan korporasi pada akhir Desember 2020.

Pada 2020, PT Mega Akses Persada mencatat pendapatan naik menjadi Rp 489 miliar dari periode 2019 sebesar Rp 258 miliar. Laba usaha tercatat Rp 58 miliar pada 2020 dari periode sama sebelumnya rugi usaha Rp 81 miliar.

PT Indoritel Makmur Internasional Tbk menyesuaikan target gelaran panjang kabel pada 2021 menjadi kurang lebih 31.908 KM untuk mencapai 806.975 home passed. Jumlah target gelaran itu naik 11,12 persen. Hal ini seiring pembatasan kegiatan masyarakat dan tingkat pelaksanaan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) yang meningkat.

"Pandemi Covid-19 mendorong peningkatan permintaan dari pelanggan korporasi dan residensial, seperti ditunjukkan dengan adanya peningkatan pendapatan sebesar 59,3 persen dalam 3 bulan pertama di 2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” tulis perseroan dalam materi paparan publik.

Perseroan pun membidik pelanggan untuk sektor telekomunikasi antara lain untuk perumahan, individu serta perusahaan yang sifatnya rumahan.

"Untuk fiber optik targetkan adalah perumahan, individu tapi juga targetkan ke perusahan-perusahaan yang sifatnya rumahan. Persaingan yang terjadi saat ini dengan melakukan penetrasi terhadap jaringan untuk support individual, perusahaan bersifat rumahan,” ujar manajemen perseroan dalam paparan publik, ditulis Rabu (1/9/2021).

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Belanja Modal Mega Akses Persada

Ilustrasi uang rupiah
Ilustrasi uang rupiah. (Bola.com/Pixabay)

Perseroan menyiapkan belanja modal Rp 600 miliar untuk PT Mega Akses Persada. Perseroan pun menggencarkan layanan ke rumah-rumah seiring tingkat bekerja dari rumah yang tinggi.

“FiberStar gencarkan layanan kita sebut ke rumah-rumah karena tingkat WFH atau bekerja dari rumah yang tinggi itu merupakan kesempatan baik bagi MAP FiberStar,” kata Direktur Utama DNET Haliman Kustedjo.

Adapun PT Mega Akses Persada pun akan jadi salah satu penopang kinerja perseroan. Mengingat kinerja PT Mega Akses Persada akan positif pada semester II 2021 seiring ada peningkatan skala operasi, kenaikan utilisasi dan aktivitas termasuk bisnis yang masih banyak dilakukan dari rumah.

“Bicara mengenai estimasi kinerja 2021 seperti utamanya didukung entitas anak MAP FiberStar yang pada triwulan pertama bukukan keuntungan ditopang entitas asosiasi Indomaret dan Sari Roti. Kinerja entitas KFC mungkin masih belum menunjukkan kinerja baik hingga akhir 2021, tapi diharapkan ada perbaikan lebih baik pada akhir tahun ini,” ujar Direktur PT Indoritel Makmur Internasional Tbk, Kiki Yanto Gunawan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya