IHSG Berpotensi Naik tapi Terbatas, Simak Saham Pilihan Ini

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan naik terbatas. IHSG akan bergerak di kisaran 6.099-6.144 pada Senin, 6 September 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Sep 2021, 06:03 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2021, 06:03 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan konsolidasi pada perdagangan Senin, (6/9/2021). Dari sentimen eksternal, bursa saham Asia akan dapat dorongan positif dari Jepang dan investor akan cermati dampak dari data tenaga kerja Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menuturkan, secara teknikal, IHSG berpeluang menguat tetapi terbatas. IHSG akan bergerak di kisaran 6.099-6.144.

Lanjar mengatakan, IHSG bergerak kuat pada level support moving average (MA) 200 hingga MA 50 secara teknikal dengan beberapa kali tertahan dan bergerak cenderung konsolidasi.

“Signal yang diberikan masih dalam keadaan tren positif selama berada di atas MA200 yakni di level kisaran 6.042 saat ini. Pergerakan selanjutnya berpotensi uji resistance fractal di kisaran level 6169 setelah mengkonfirmasi kuat kembali di atas level MA50,” ujar dia dalam catatannya, Senin pekan ini.

Dari bursa Asia, ia prediksi berpotensi mendapat dorongan positif dari Jepang. Hal ini setelah indeks topix menyentuh level tertinggi dalam tiga dekade terakhir di tengah harapan manajemen pandemi COVID-19 yang lebih baik.

“Dan lebih banyak stimulus oleh penerus perdana menteri Yoshihide Suga. Investor akan menimbang dampak dari pertumbuhan data pekerja yang lebih lambat dari perkiraan pada prospek stimulus The Fed,” ujar dia.

Ia menambahkan, hal tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) dari langkah untuk mengurangi pembelian aset pada pertemuan September.

“Sehingga secara sentimen IHSG berpotensi membuka perdagangan awal pekan dengan menguat,” kata dia.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, kenaikan yang terjadi dalam pergerakan IHSG masih bersifat teknikal.

Kenaikan masih dapat terjadi seiring IHSG terlihat cukup kuat menjaga level support terdekatnya. Akan tetapi, pertumbuhan aliran dana investor asing belum signifikan.

Ia menilai, rentang gerak IHSG masih akan berada dalam fase konsolidasi hingga beberapa waktu mendatang. IHSG akan berada di kisaran 5.969-6.202.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saham Pilihan

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Untuk saham pilihan, William memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).

Selain itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indo Tambangraya Raya Tbk (ITMG), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Sedangkan Lanjar memilih saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Selain itu, PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), dan PT Chandra Asri Tbk (TPIA).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya