IHSG Berbalik Arah ke Zona Hijau, Investor Asing Buru Saham BBRI hingga BBCA

Sempat berada di zona merah, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada awal sesi perdagangan Kamis, 9 September 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Sep 2021, 09:34 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2021, 09:34 WIB
Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat melemah pada awal sesi perdagangan berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan Kamis (9/9/2021). Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi beli investor asing.

Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG melemah tipis 0,03 persen ke posisi 6.024,31. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG susut 0,01 persen ke posisi 6.025. Indeks LQ45 menguat 0,74 persen ke posisi 862. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada pukul 09.27 WIB, IHSG naik 0,65 persen ke posisi 6.065.

Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.071,43 dan terendah 6.022,88. Sebanyak 246 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 140 saham melemah dan 171 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 193.048. Total volume perdagangan 2,9 miliar saham dan nilai transaksi Rp 1,4 triliun. Investor asing beli saham Rp 34 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.220.

Secara sektor saham kompak menguat. Indeks sektoral IDXtechno menanjak 1,93 persen, diikuti IDXInfrastruktur menguat 1,06 persen dan IDXindustry melonjak 0,75 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Top Gainers dan Losers

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham ASMI naik 33,77 persen

-Saham SBMA naik 24,79 persen

-Saham RSGK naik 24,65 persen

-Saham PGUN naik 24,44 persen

-Saham OILS naik 22,86 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham SOFA turun 9,84 persen

-Saham IPAC turun 9,82 persen

-Saham MGLV turun 9,72 persen

-Saham LABA turun 6,94 persen

-Saham TECH turun 6,9 persen

Aksi Investor Asing

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 18,5 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 15 miliar

-Saham TOWR senilai Rp 9,6 miliar

-Saham IPTV senilai Rp 7 miliar

-Saham ASII senilai Rp 5,2 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 5,4 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 4,1 miliar

-Saham INKP senilai Rp 3,1 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 2,8 miliar

-Saham AMRT senilai Rp 1,2 miliar

Bursa Saham Asia

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Orang-orang berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Bursa saham Asia turun setelah Korea Utara (Korut) melepaskan rudalnya ke Samudera Pasifik. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks Hang Seng susut 1,2 persen, indeks Korea Selatan Kospi tergelincir 0,89 persen, indeks Jepang Nikkei melemah 0,45 persen, dan indeks Taiwan turun 0,12 persen. Sedangkan indeks Shanghai mendaki 0,02 persen dan indeks Singapura melambung 0,40 persen.

Mengutip laporan Ashmore Asset Management, IHSG melemah 1,4 persen ke posisi 6.026 pada Rabu, 8 September 2021. Investor asing jual saham Rp 541 miliar dengan penjualan terbesar di BBRI sebesar Rp 307 miliar, diikuti BBCA sebesar Rp 67,7 miliar dan MDKA sebesar Rp 52,1 miliar.

Sementara aksi beli investor asing di ASII senilai Rp 58,2 miliar, diikuti BMRI sebesar Rp 55,3 miliar dan MARI sebesar Rp 45 miliar. Di sisi perbankan, OJK memperkirakan pertumbuhan kredit 4-4,5 persen pada 2021. Hal ini asumsi yang konservatif karena program vaksinasi yang meningkat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya