Kabar Bursa Sepekan: 9 Pencatatan Saham, 8 Obligasi dan 4 Sukuk di BEI

Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan sembilan emiten baru dan total emisi obligasi serta sukuk mencapai Rp 68,44 triliun pada 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Sep 2021, 06:56 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2021, 15:13 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada sembilan pencatatan perdana saham dan masing-masing empat obligasi serta sukuk pada periode 6-10 September 2021.

Mengutip siaran pers BEI, Sabtu (11/09/2021), pada pekan ini terdapat sembilan Pencatatan Perdana Saham di BEI. Pencatatan terbanyak, yaitu lima saham baru dilaksanakan pada Rabu 8 September 2021.

Pada Senin, 6 September 2021, BEI kedatangan dua emiten baru, yaitu PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) dan PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS) yang keduanya tercatat di Papan Pengembangan BEI.

Geoprima merupakan perusahaan yang bergerak pada sektor Industrials dengan sub sektor Industrial Goods dan industry Machinery dengan sub industri Industrial Machinery and Components.

Sedangkan Indo Oil merupakan Perusahaan Tercatat yang bergerak pada sektor Consumer Non-Cyclicals dengan sub sektor Food & Beverage dan industri Agricultural Products dengan sub industri Plantations & Crops. Selain saham, GPSO dan OILS masing-masing juga mencatatkan waran di BEI.

Selanjutnya, pada Selasa, 7 September 2021, PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL) resmi menjadi mencatatkan sahamnya di Papan Utama BEI. Perusahaan ini merupakan perusahaan sektor Energy dengan sub sektor Oil, Gas, and Coal dan industri Coal dengan sub industri Coal Production.

Pada Rabu, 8 September 2021, lima Perusahaan mencatatkan sahamnya, yaitu PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS), PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT), PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK), PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA), dan PT GTS Internasional Tbk (GTSI). Kelima perusahaan tersebut tercatat sebagai emiten baru ke-33, ke-34, ke-35, ke-36, dan ke-37 yang mencatatkan sahamnya tahun ini di BEI.

Global Sukses Solusi adalah perusahaan yang bergerak di sektor Technology dengan sub sektor Software & IT Services, serta industri dan sub industri Software. Sementara Cemindo Gemilang, bergerak di sektor dan sub sektor Basic Materials, serta industri dan sub industri Construction Materials.

Sedangkan Kedoya Adyaraya merupakan perusahaan yang bergerak pada sektor Healthcare dengan sub sektor Healthcare Equipment & Providers, industri dan sub industri Healthcare Providers.

Selanjutnya, Surya Biru merupakan perusahaan di sektor serta sub sektor Basic Materials dan industri Chemicals, sub industri Basic Chemicals. Selain saham, perseoan juga mencatatkan waran di BEI.

Selanjutnya, saham GTSI yang bergerak pada sektor Energy dengan sub sektor Oil, Gas, and Coal, dengan kategori industri dari Perusahaan adalah Oil & Gas dan sub industri Oil & Gas Storage & Distribution. Saham CMNT, RSGK, dan GTSI tercatat pada Papan Utama BEI, sedangkan saham SBMA tercatat pada Papan Pengembangan BEI, saham RUNS tercatat pada Papan Akselerasi BEI.

Selain itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kedatangan emiten baru pada perdagangan Kamis, 9 September 2021. PT Idea Indonesia Akademi Tbk mencatatkan saham perdana dengan kode IDEA di papan akselerasi.

Mengutip laman BEI, PT Idea Indonesia Akademi Tbk akan mencatatkan saham perdana 1.062.437.500 saham. Saham yang dicatatkan itu terdiri dari saham pendiri 849.950.000 saham dan penawaran umum 212.487.5000 saham dengan nilai nominal Rp 40 per saham. Perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-38 yang catatkan saham di BEI pada 2021.

Perseroan menawarkan saham perdana Rp 140 per saham.  Dengan demikian, dana yang diraup dari hasil IPO sebesar Rp 29,74 miliar. Perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emiten yaitu PT Indo Capital Sekuritas, sedangkan penjamin emisi efek yaitu PT Philip Sekuritas Indonesia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Obligasi dan Sukuk

Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pekan ini telah dilakukan delapan pencatatan Obligasi, dengan 2 merupakan pencatatan Sukuk Mudharabah, dan 2 lagi adalah pencatatan Sukuk Ijarah di BEI.

Pada Rabu, 8 September 2021 antara lain PT Sinas Mas Multiartha Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Sinar Mas Multiartha, dengan nominal sebesar Rp705,7 miliar. PT Kredit Rating Indonesia menetapkan peringkat untuk Obligasi adalah irAA (Double A). PT Bank KB Bukopin Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi obligasi ini.

Pada Rabu, 8 September 2021, PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Gorontalo resmi menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank Sulutgo Tahap I Tahun 2021, dengan nominal sebesar Rp750 miliar. PT Fitch Ratings Indonesia menetapkan peringkat A(idn) (Single A) untuk Obligasi dan yang bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Selanjutnya, PT Hutama Karya (Persero) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Hutama Karya Tahap I Tahun 2021 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Hutama Karya Tahap I Tahun 2021, dengan nilai Obligasi sebesar Rp1 triliun serta dana Sukuk senilai Rp 500 miliar.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk Obligasi adalah idA (Single A), sementara untuk Sukuk adalah idAsy (Single A Syariah), serta PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Kemudian pada Kamis, 9 September 2021, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap I Tahun 2021 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap I Tahun 2021, dengan nilai Obligasi sebesar Rp1,75 triliun, dan Sukuk senilai Rp750 miliar.

Hasil pemeringkatan untuk Obligasi dan Sukuk dari PEFINDO adalah idA (Single A) dan idA(sy) (Single A Syariah). PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini. Masih pada hari yang sama, PT Polytama Propindo menerbitkan Obligasi II Polytama Propindo Tahun 2021 dan Sukuk Ijarah II Polytama Propindo Tahun 2021, dengan nilai Obligasi sebesar Rp319,5 miliar serta dana Sukuk senilai Rp160 miliar.

PEFINDO menetapkan peringkat untuk Obligasi adalah idAAA(cg) (Triple A, Corporate Guarantee) dan idAAA(cg)(sy) (Triple A Syariah, Corporate Guarantee) untuk Sukuk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Selanjutnya, PT Angkasa Pura I (Persero) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Angkasa Pura I Tahap I Tahun 2021 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Angkasa Pura I Tahap I Tahun 2021, dengan nilai Obligasi sebesar Rp1,11 triliun dan dana Sukuk senilai Rp 496 miliar. Hasil pemeringkatan PEFINDO untuk Obligasi adalah idAA+ (Double A Plus) dan Sukuk Ijarah adalah idAA+(sy) (Double A Plus Syariah). PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Pada Jumat, 10 September 2021, PT Bank KB Bukopin Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank KB Bukopin Tahap I Tahun 2021 serta Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III Bank KB Bukopin Tahap I Tahun 2021, dengan nominal sebesar Rp1 triliun untuk Obligasi Berkelanjutan dan Rp1 triliun untuk Obligasi Subordinasi.

Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia menetapkan peringkat bagi kedua Obligasi tersebut adalah AAA(idn) (Triple A) dan AA(idn) (Double A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Total Emisi Obligasi dan Sukuk

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dengan tambahan emisi obligasi dan sukuk tersebut, total emisi Obligasi dan Sukuk yang telah tercatat sepanjang 2021 adalah 71 emisi dari 47 emiten senilai Rp68,44 triliun.

Total emisi Obligasi serta Sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 484 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp430,35 triliun dan US$ 47,5 juta, diterbitkan oleh 127 Perusahaan Tercatat.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 156 seri dengan nilai nominal Rp4.325,01 triliun dan US$ 400 juta. Sedangkan Efek Beragun Aset (EBA) ada sebanyak 10 emisi senilai Rp6,17 triliun.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya