IHSG Bakal Konsolidasi, Cermati Saham Pilihan Ini

Liputan6.com, Jakarta - Rencana tapering off atau pengurangan stimulus dari the Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat (AS) dan penurunan angka kasus COVID-19 masih menjadi sentimen utama pergerakan bursa saham.

Hal itu disampaikan analis PT NH Korindo Sekuritas Indonesia dalam laporannya Kamis, (16/9/2021). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan kembali konsolidasi pada area 6.050-6.150.

Sebelumnya, IHSG kembali dilanda aksi ambil untung, dengan penurunan terbesar dialami sektor industri yang terkoreksi 0,9 persen. Wall street menguat pada penutupan perdagangan, Rabu, 15 September 2021 yang dipimpin indeks S&P 500 yang menguat 0,85 persen.

Sektor energi menjadi penopang kenaikan setelah data persediaan minyak mentah dilaporkan turun lebih besar dari harapan.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan bertemu dengan beberapa senator Demokrat untuk membahas proposal anggaran USD 3,5 miliar.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG akan cenderung koreksi terlebih dahulu untuk menguji area 6.050-6.080. Akan tetapi, selama IHSG masih mampu bertahan di atas level support, koreksi akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali ke 6.140-6.150.

"Tetap waspadai, bila IHSG kembali terkoreksi ke bawah support. IHSG akan membentuk wave (y) dari wave E dari wave (X) ke area 5.850-5.900,” ujar dia.

Ia menuturkan, IHSG akan berada di kisaran support 5.982, 5.938 dan resistance 6.150,6.263 pada Kamis pekan ini.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Untuk saham pilihan, Herditya memilih saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT BRI Agro Tbk (AGRO), dan PT Medco International Tbk (MEDC).

Sedangkan dalam laporan PT NH Korindo Sekuritas Indonesia memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), PT Waskita Karya Tbk (WKT), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).