Liputan6.com, Jakarta - Presiden Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) Erwin Ciputra memborong saham TPIA pada 9 dan 13 September 2021.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Presiden Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Erwin Ciputra membeli saham TPIA sebesar 4.081.993 saham pada 9 September 2021. Harga pembelian saham Rp 4.082 per saham. Total nilai pembelian saham Rp 16,66 miliar.
Baca Juga
"Pembelian saham dalam rangka pelaksanaan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), status kepemilikan langsung,” tulis Erwin Ciputra dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (17/9/2021).
Advertisement
Ia kembali borong saham TPIA sebesar 200.000 saham dengan harga pembelian Rp 6.862 per saham pada 13 September 2021. Nilai pembelian saham itu sekitar Rp 1,37 miliar.
Tujuan transaksi pembelian saham untuk investasi dengan status kepemilikan saham langsung. Dengan demikian, ia memiliki 34.217.193 saham atau 0,16 persen saham TPIA. Adapun total transaksi pembelian saham TPIA itu menjadi Rp 18,03 miliar.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 17 September 2021, saham TPIA turun 0,33 persen ke posisi Rp 7.450 per saham. Saham TPIA dibuka naik 75 poin ke posisi Rp 7.550 per saham.
Saham TPIA berada di level tertinggi Rp 7.575 dan terendah Rp 7.300. Total frekuensi perdagangan saham 2.775 kali dengan volume perdagangan 42.187. Nilai transaksi Rp 31,4 miliar dengan total pembelian saham 4.281.993 saham.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Chandra Asri Tuntaskan Rights Issue
Sebelumnya PT Chandra Asri Petrochemical Tbk menyelesaikan penawaran umum terbatas III yang telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Seluruh saham baru yang diterbitkan telah disetor penuh dan perseroan menambah modal Rp 15,5 triliun atau USD 1,1 miliar.
Setelah right issue, jumlah saham beredar Perusahaan meningkat sebanyak 3,794,366,013 saham (dari 17.833.520.260 menjadi 21.627.886.273 saham). Komposisi saham publik sekitar 8,2 persen, memenuhi persyaratan saham publik (free-float) dari Bursa Efek Indonesia.
Pembeli siaga (standby buyer) yang mendukung keberhasilan transaksi adalah PT. TOP Investment Indonesia, anak perusahaan Thai Oil Public Company Limited (Thaioil), kilang unggulan PTT Public Company Limited (PTT).
Pada Juli 2021, Chandra Asri telah mengumumkan pemilihan Thaioil sebagai mitra terpilihnya untuk mendukung pengembangan kompleks petrokimia kedua (CAP2), melalui proses seleksi investor strategis yang kuat dan komprehensif.
Hasil bersih yang diperoleh akan digunakan untuk pengembangan dan pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi kedua yang berskala global oleh anak Perusahaannya, PT. Chandra Asri Perkasa yang antara lain akan terdiri dari unit cracker, olefin terpolimerisasi serta fasilitas dan utilitas terkait.
Hal ini sejalan dengan strategi Chandra Asri untuk memperluas kapasitas produksi dan skala usaha untuk melayani kebutuhan pasar Indonesia.
Advertisement