Pasar Bergejolak Tersengat Evergrande Jadi Peluang Investasi

Presiden Direktur PT BNP Paribas AM, Priyo Santoso mengatakan, isu tapering dan evergrande menjadi biang gejolak di pasar keuangan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Sep 2021, 14:17 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2021, 13:37 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah sentimen tapering dan krisis Evergrande, pelaku pasar dinilai masih mengamati seberapa besar dampak dari kedua isu tersebut.

Presiden Direktur PT BNP Paribas AM, Priyo Santoso mengatakan, isu-isu tersebut dinilai menjadi biang meningkatnya volatilitas di pasar keuangan.

"Kami melihat bahwa sebetulnya saat ini semua pelaku pasar berusaha mencerna kira-kira ini Evergrande ini sebetulnya dampaknya akan seberapa besar," kata dia dalam konferensi pers peluncuran BNP Paribas DJIM Global Technology Titans 50 Syariah USD, Rabu (22/9/2021).  

Sebagai contoh, Priyo mengatakan isu tapering sempat menimbulkan pergolakan di pasar. Namun, karena suku bunga bank sentral tidak mengalami perubahan, pasar keuangan menjadi lebih stabil.

"Kami percaya, dalam periode ini pasti market akan bergerak lebih fluktuatif. Tapi kami melihat ada upaya dari pemerintah China sendiri untuk menanggulangi masalah di Evergrande. Dan dalam beberapa hari semua investor akan berusaha mencerna apa perkembangan yang akan terjadi. Dan selama periode itu akan terjadi fluktuasi," ujar dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Peluang Investasi

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Di sisi lain, Priyo mengatakan kondisi ini menjadi peluang yang bagus untuk memulai investasi. Keadaan pasar yang naik turun secara cepat dan signifikan, dinilai akan memberi kesempatan untuk mengakumulasi investasi.

"Periode fluktuasi bisa menjadi kesempatan untuk investor untuk mulai melakukan investasi. Karena biasanya pada saat fluktuasi itu terjadi pergerakan naik turun yang bisa memberikan kesempatan bagi kita untuk melakukan akumulasi investasi,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya